Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2021, 08:05 WIB


KOMPAS.com - Studi yang dilakukan para peneliti di Amerika Serikat telah menemukan bahwa varian Iota, varian virus corona dari New York dapat meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19 pada orang dewasa yang lebih tua.

Para peneliti dalam studi ini berasal dari New York City Department of Health and Mental Hygiene dan Mailman School of Public Health, Columbia University, Amerika Serikat.

Dalam temuan mereka, varian Iota memiliki kemampuan menular yang jauh lebih tinggi dibandingkan varian SARS-CoV-2 yang beredar sebelumnya.

Bahkan, seperti dilansir dari News Medical Live Science, Jumat (13/8/2021), varian virus corona tersebut memiliki kemampuan lolos dari kekebalan.

Risiko kematian akibat Covid-19 yang disebabkan oleh varian Iota ini memiliki tingkat kematian sebesar 62-82 persen di antara orang dewasa yang lebih tua. Studi tersebut telah dipublikasikan secara daring di server pracetak medRxiv.

Seperti yang telah diketahui bahwa perkembangan pandemi Covid-19 selama ini telah memunculkan banyak varian-varian virus corona.

Bahkan, beberapa varian virus SARS-CoV-2 yang ada saat ini, telah ditetapkan sebagai Variants of Concern (VOD) atau Variants of Interest (VOI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Kematian Covid-19 Tembus 2 Juta, Varian Baru Virus Corona bisa Perburuk Pandemi

 

Varian Iota atau varian B.1.526 dari SARS-CoV-2, pertama kali teridentifikasi di New York City pada November 2020. Belakangan ini, varian virus corona tersebut telah terdeteksi di 52 negara bagian di Amerika Serikat, serta 27 negara di seluruh dunia.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya menemukan bahwa varian Iota memiliki kemampuan dalam meningkatkan risiko kematian Covid-19 saja.

Akan tetapi, studi mereka yang berbasis laboratorium juga menunjukkan, bahwa varian Iota agak resisten terhadap netralisasi dari antibodi monoklonal terapeutik dan antibodi yang diinduksi dari vaksin.

Sebaliknya, bukti lainnya menunjukkan bahwa varian New York tersebut tidak meningkatkan risiko infeksi, baik pada orang yang telah divaksinasi, maupun pada orang yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19.

Dalam studi saat ini, para ilmuwan telah menganalisis beberapa kumpulan data epidemiologi dan populasi yang dikumpulkan di New York City.

Selanjutnya, mereka melakukan pemodelan matematika untuk menentukan tingkat penularan, kemampuan menghindari kekebalan, dan risiko kematian akibat infeksi dari varian virus corona B.1.526 atau varian Iota dari New York ini.

Baca juga: Mengapa Varian Delta Lebih Menular Dibandingkan Varian Virus Corona Lainnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+