Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Kondisi Pasien Covid-19 yang Butuh Tabung Oksigen?

Kompas.com - 24/06/2021, 09:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Kondisi kurangnya kadar oksigen dalam darah yang menyebabkan terjadinya gangguan pada organ tubuh lain dalam bahasa medis disebut hypoxemia atau hipoksemia.

Dampak yang paling mengkhawatirkan dari saturasi di bawah normal adalah happy hypoxia yang dapat berujung pada kematian.

Diberitakan Kompas.com edisi 4 September 2020, Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto menjelaskan, happy hypoxia (silent hypoxemia) adalah kurangnya kadar oksigen di dalam jaringan darah, tetapi tanpa ada gejala yang muncul atau keluhan yang dirasakan pasien.

Happy hipoxia yang terjadi secara terus-menerus akan mengakibatkan organ tubuh akan terganggu fungsinya. Terutama organ-ogran penting tubuh, seperti jantung, otak, dan ginjal.

Pasien Covid-19 yang tidak bergejala ataupun hanya memiliki gejala ringan, juga bisa mengalami happy hipoxia karena menurunnya kadar saturasi oksigen yang tak disadari.

Jika tak segera diatasi, akibatnya bisa terjadi kegagalan organ yang tidak diketahui, dan bisa berujung pada kematian.

Bisakah pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman) di rumah menggunakan Oxycan?

Mungkin banyak pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah telah menyiapkan oxycan untuk berjaga-jaga.

Dilansir dari SehatQ, Oxycan merupakan oksigen murni yang dapat diberikan pada orang yang mengalami sesak napas, kelelahan, stres berlebihan, atau setelah berolahraga berat.

Kaleng oksigen ini disebut mengandung 95 persen oksigen murni yang dapat mengembalikan kadar normal oksigen di dalam tubuh.

Menurut Natalia, oxycan bisa digunakan oleh pasien Covid-19 isoman.

"Oxycan itu bisa digunakan sesaat. Karena dia (oxycan) bentuknya can, tabung untuk disemprotkan ya. Untuk kondisi emergency masih bisa dipakai," ungkap dia.

Baca juga: Mengenal Oximeter, Si Kecil yang Dianjurkan WHO untuk Pasien Covid-19

Kendati demikian, untuk para pasien Covid-19 yang melakukan isoman, Natalia mengingatkan, ketika kondisi memburuk termasuk merasa lemas dan sesak napas, harus sesegera mungkin ke rumah sakit.

"Sesegera mungkin harus ke IGD (jika merasa lemas dan sesak napas), untuk dievaluasi kondisinya. Jangan sampai tahu-tahu ditemukan meninggal," katanya mengingatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com