Secara khusus, mereka memiliki implikasi untuk menggunakan sel pembunuh alami sebagai bentuk terapi sel - ketika sel ditumbuhkan di luar pasien dan kemudian diinfuskan kembali ke dalam darah pasien.
"Jika menumbuhkan sel-sel ini dalam cawan dan Anda mendorongnya untuk membelah terlalu cepat, mereka mungkin tidak memiliki banyak potensi untuk menjalani glikolisis aerobic, ketika dimasukkan ke dalam pasien," kata Dr. Sheppard.
Kesimpulan bagi para peneliti yang merancang uji klinis adalah, mereka harus menemukan keseimbangan antara mendorong sel NK untuk berkembang biak dan mempertahankan stamina.
Sel-sel NK ini adalah paramedis dari sistem kekebalan tubuh, sehingga penting untuk menjaga mereka tetap cepat dan responsif.
Baca juga: Metode Sel Dendritik untuk Terapi Kanker Beda Perlakuan dengan Vaksin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.