Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sel NK, Sistem Kekebalan yang Merespons Infeksi Sebelum Sel T

Kompas.com - 04/06/2021, 16:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Jika sel T seperti tim dokter spesialis di ruang gawat darurat, sel natural killer (NK) atau pembunuh alami adalah paramedis. Mereka tiba pertama di tempat ‘kejadian’ dan melakukan pengendalian kerusakan sampai bala bantuan tiba.

Sel NK atau pembunuh alami ini adalah sekutu Anda dalam memerangi infeksi dan kanker di dalam tubuh.

Ia merupakan bagian dari sistem kekebalan bawaan kita, yang mengirimkan responden pertama. Sel NK disiapkan sejak lahir untuk mengenali dan merespons bahaya dalam tubuh.

Baca juga: Ilmuwan Buktikan Kemampuan Sel T Menyerang Infeksi Virus Corona

Menurut Joseph Sun, seorang ahli imunologi di Sloan Kettering Institute, saat ini ada banyak ketertarikan yang muncul pada sel pembunuh alami (NK), sebagai target potensial imunoterapi.

“Semakin kita dapat memahami apa yang mendorong sel-sel pembunuh alami ini, semakin baik kita dapat memprogramnya untuk melawan penyakit," kata Sun.

Cara kerja sel NK

Studi sebelumnya dari para peneliti di MSK dan di tempat lain telah menunjukkan, bahwa sel T mengandalkan glikolisis aerobik untuk menjalankan fungsi perlindungannya.

Tetapi, peneliti belum mengetahui apakah sel NK atau sel pembunuh alami bergantung pada bentuk metabolisme ini untuk menggerakkan aktivitasnya sendiri.

Karena Dr. Sun dan rekan-rekannya mempelajari sel NK (pembunuh alami) pada hewan bukan pada cawan, mereka dapat menentukan jenis metabolisme apa yang digunakan sel NK dan membandingkannya dengan sel T dalam pengaturan alami.

Dalam studi yang telah dipublikasikan di jurnal Cell Reports, 1 Juni 2021 lalu, peneliti menemukan, bahwa sel pembunuh alami (sel NK) meningkatkan glikolisis aerobik sekitar lima hari sebelum sel T merespons dengan lonjakan glikolitik mereka sendiri.

"Ini sesuai dengan gagasan, bahwa sel NK adalah sel imun bawaan yang sangat penting untuk meningkatkan respons cepat," kata Dr. Sheppard.

Melansir MedicalXpress, temuan ini relevan dengan upaya berkelanjutan untuk menggunakan sel NK atau sel pembunuh alami sebagai imunoterapi pada orang dengan kanker dan masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: Kebiasaan Konsumsi Makanan Tinggi Garam Terbukti Mengacaukan Kinerja Sel Imun

 

Secara khusus, mereka memiliki implikasi untuk menggunakan sel pembunuh alami sebagai bentuk terapi sel - ketika sel ditumbuhkan di luar pasien dan kemudian diinfuskan kembali ke dalam darah pasien.

"Jika menumbuhkan sel-sel ini dalam cawan dan Anda mendorongnya untuk membelah terlalu cepat, mereka mungkin tidak memiliki banyak potensi untuk menjalani glikolisis aerobic, ketika dimasukkan ke dalam pasien," kata Dr. Sheppard.

Kesimpulan bagi para peneliti yang merancang uji klinis adalah, mereka harus menemukan keseimbangan antara mendorong sel NK untuk berkembang biak dan mempertahankan stamina.

Sel-sel NK ini adalah paramedis dari sistem kekebalan tubuh, sehingga penting untuk menjaga mereka tetap cepat dan responsif.

Baca juga: Metode Sel Dendritik untuk Terapi Kanker Beda Perlakuan dengan Vaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com