Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Covid-19 di India, Seperti Apa Kondisi Pandemi di Negara Ini?

Kompas.com - 06/05/2021, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CNN

Fakta: Michael Head, peneliti senior kesehatan global di University of Southampton's Clinical Unit Penelitian Informatika menjelaskan bahwa vaksin menawarkan individu beberapa tingkat perlindungan, namun India kemungkinan akan melihat peningkatan besar dalam kasus, karena efek vaksinasi itu terjadi secara bertahap.

Seperti kebanyakan negara lain, India memvaksinasi warganya yang paling rentan terlebih dahulu, termasuk lansia dan pekerja perawatan kesehatan garis depan. Akan tetapi orang muda dan bugar yang dapat melakukan perjalanan tampaknya menjadi penyebar Covid terbesar, katanya.

"Dan mereka mungkin akan menjadi prioritas terendah dalam hal vaksinasi," kata Head.

"Jadi saya pikir Anda benar-benar perlu melihat 50-60 persen populasi divaksinasi sebelum Anda benar-benar dapat mulai menunjukkan dampak penularan," imbuhnya.

Baca juga: Lockdown Ketat Dinilai Bisa Kendalikan Tsunami Covid-19 India

 

Studi dari bagian lain dunia juga menunjukkan penyebar Covid terbesar adalah orang dewasa yang lebih muda.

Kendati demikian, itu tidak berarti vaksinasi tidak memainkan peran penting. India sekarang berlomba untuk mengejar tujuan vaksinasi awal, dengan langkah-langkah baru yang memungkinkan impor vaksin asing.

Menurut data dari Duke Global Health Innovation Center, hingga saat ini, pemerintah telah membeli setidaknya 205,5 juta dosis, menempatkan India dalam 10 besar pembeli vaksin Covid-19 di dunia.

6. Apakah asap kremasi jenazah sebabkan polusi?

Kematian akibat Covid-19 yang sangat tinggi di India, menyebabkan banyak krematorium di New Delhi setidaknya dalam sehari menerima lebih dari 600 jenazah yang akan dikremasi.

Lantas, bisakah asap dari krematorium menyebabkan polusi?

Baca juga: Varian Covid-19 India Masuk Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

 

Fakta: sejumlah daerah di New Delhi telah melaporkan tingkat polusi udara yang tidak sehat selama gelombang kedua, dan masuk akal jika kremasi memengaruhi kualitas udara.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kremasi di udara terbuka dan berbahan dasar kayu melepaskan sejumlah kecil karbon monoksida dan polutan lainnya. Jumlah yang dikeluarkan oleh kremasi "tidak cukup signifikan untuk meningkatkan peringatan," kata Vimlendu Jha, aktivis lingkungan dan sosial yang berbasis di Delhi.

Polusi udara selalu menjadi masalah besar di India. Faktor utama termasuk kabut asap dari ladang tanaman yang terbakar, emisi kendaraan, pembangkit listrik, dan polusi dari lokasi konstruksi.

Namun, kekhawatiran tentang risiko kesehatan telah meningkat selama pandemi, para ahli di India telah memperingatkan bahwa polusi dapat membuat orang berisiko lebih tinggi terkena infeksi Covid-19 yang parah dan meningkatkan tekanan pada kesehatan masyarakat.

Baca juga: Covid-19 di India, Pentingnya Perkuat Surveillance Genomic untuk Awasi Mutasi Virus Corona

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com