Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Covid-19 di India, Seperti Apa Kondisi Pandemi di Negara Ini?

Kompas.com - 06/05/2021, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CNN

India telah mengurutkan kurang dari 1 persen kasusnya, menurut Dr. Ashish Jha, dekan Brown University School of Public Health.

Beberapa ahli epidemiologi India menyatakan ada korelasi antara peningkatan varian dan peningkatan kasus. Tetapi penting juga untuk dicatat bahwa varian lain sedang bermain, misalnya varian B.1.1.7 yakni varian baru virus corona Inggris.

Sementara itu, istilah 'mutasi ganda' mengacu pada varian yang memiliki dua mutasi protein spike. Salah satu mutasi, L452R, juga telah ditemukan pada varian lain yang memberikan beberapa tingkat ketahanan pada kekebalan.

Mutasi kedua, yang disebut E484Q, mungkin mirip dengan mutasi lain yang ditemukan pada varian Afrika Selatan.

Baca juga: [POPULER SAINS] Internal Solitary Wave, Dikaitkan dengan KRI Nanggala-402 | Temuan Mutasi Covid-19 India

 

4. Apakah pengobatan tradisional lindungi dari Covid-19?

Sejak pandemi Covid-19 dimulai, sejumlah perawatan dann tindakan pencegahan telah muncul di India, dengan beberapa yang dipromosikan oleh pejabat dan selebriti. Meskipun bukti ilmiah dari perawatan dan pengobatan itu belum menunjukkan keefektifan.

Pada Maret tahun lalu, sebuah kelompok Hindu mengadakan pesta minum air kencing sapi di Delhi, dilaporkan dihadiri oleh 200 orang.

Bulan itu, seorang pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di negara bagian Assam mengatakan kepada majelis negara bagian bahwa urin dan kotoran sapi 'dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus corona'.

Fakta: hanya sedikit bukti bahwa pengobatan lokal dapat mencegah atau mengobati Covid-19, dan lembaga medis setempat telah membantah beberapa dari praktik tersebut.

Baca juga: 6 Pertanyaan Covid-19 India: Seperti Apa Varian Barunya hingga Vaksin?

 

Seorang guru yoga yang berpengaruh meluncurkan ramuan herbal Februari ini, mengklaim bahwa ramuan itu menyembuhkan Covid dan telah disertifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Faktanya, WHO men-tweet bahwa mereka 'belum meninjau atau mensertifikasi keefektifan obat tradisional apa pun untuk pengobatan Covid-19'. 

5. Soal Efektivitas vaksinasi massal

Program vaksinasi Covid-19 India telah penuh dengan masalah sejak awal, dengan peluncuran yang lambat dan sekarang kekurangan massal di banyak negara bagian karena permintaan yang melonjak.

Sejauh ini, lebih dari 2 persen dari 1,3 miliar penduduk India telah diimunisasi lengkap dengan salah satu dari dua vaksin. Ini jauh lebih rendah dari Amerika Serikat, di mana 30 persen populasinya telah diimunisasi lengkap.

Baca juga: Tsunami Covid-19 India Sebabkan 3.645 Kematian Sehari, Apa yang Bisa Dipelajari Indonesia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com