Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mie Shirataki, Olahan Porang yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

Kompas.com - 09/04/2021, 19:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Porang, salah satu kekayaan hayati umbi-umbian Indonesia ini sedang menjadi komoditas primadona di industri pertanian.

Seperti yang telah diberitakan Kompas.com sebelumnya, umbi porang ini memiliki nilai jual tinggi di pasar ekspor, seperti Jepang, China, Taiwan, Vietnam, Australia, dan Korea.

Tak hanya memiliki harga jual tinggi untuk ekspor, tanaman yang termasuk jenis iles-iles ini juga memberi segudang manfaat bagi kesehatan.

Dilansir situs Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian, https://www.litbang.pertanian.go.id/ tanaman porang, seperti halnya tanaman umbi-umbian lain mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan.

Baca juga: Mengenal Tanaman Porang, dari Manfaat, Budidaya, hingga Jenis

Karbohidrat merupakan komponen penting pada umbi porang yang terdiri atas pati, glukomannan, serat kasar dan gula reduksi.

Nah, kandungan glukomannan ini relatif tinggi, sehingga menjadi ciri spesifik dari umbi porang.

Glukomannan dapat dimanfaatkan untuk berbagai industri pangan antara lain untuk produk makanan, termasuk mie shirataki.

Mie panjang berwarna putih ini dikenal sebagai makanan yang mengenyangkan namun rendah kalori.

Mie shirataki ini kaya akan glukomanan. Bahkan faktanya, glukomanan telah terbukti menyebabkan penurunan berat badan dalam banyak penelitian.

Shirataki sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti air terjun putih, yang menggambarkan tampilan mie shirataki.

Mengandung sekitar 97% air dan 3% serat glukomanan dari umbi porang membuat mie shirataki sangat rendah kalori dan mengandung jenis karbohidrat kompleks.

Melansir Healthline, berikut lima manfaat mie shirataki:

1. Tinggi Serat Kental

Glukomanan adalah serat yang sangat kental, yaitu sejenis serat larut yang dapat menyerap air untuk membentuk gel.

Faktanya, glukomanan dapat menyerap hingga 50 kali beratnya dalam air, seperti yang tercermin dari kandungan air mi shirataki yang sangat tinggi.

Mie shirataki akan bergerak melalui sistem pencernaan Anda dengan sangat lambat, kemudian membantu Anda merasa kenyang dan menunda penyerapan nutrisi ke aliran darah.

Selain itu, serat kental berfungsi sebagai prebiotik – yang akan memberi makan bakteri yang hidup di usus besar, yang juga dikenal sebagai flora usus atau mikrobiota.

Di usus besar, bakteri memfermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek, yang dapat melawan peradangan, meningkatkan fungsi kekebalan dan memberikan manfaat kesehatan lainnya.

Sebuah penelitian pada manusia memperkirakan, bahwa memfermentasi glukomanan menjadi asam lemak rantai pendek dapat menghasilkan satu kalori per gram serat.

Karena satu porsi mie shirataki (113 gram) biasanya mengandung sekitar 1-3 gram glukomanan, sehingga pada dasarnya ini adalah makanan bebas kalori dan bebas karbohidrat.

Baca juga: Berapa Banyak Serat yang Dibutuhkan Tubuh untuk Mencegah Penyakit?

 

2. Membantu Menurunkan Berat Badan

Mie shirataki bisa menjadi alat penurunan berat badan yang ampuh.

Serat kental pada mies shirataki menunda pengosongan perut, jadi Anda akan merasa kenyang lebih lama dan akhirnya makan lebih sedikit.

Selain itu, memfermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek dapat merangsang pelepasan hormon usus yang meningkatkan perasaan kenyang.

Ditambah lagi, mengonsumsi glukomanan sebelum mengonsumsi makanan lain, tampaknya mengurangi kadar hormon kelaparan ghrelin.

Satu tinjauan dari tujuh penelitian menemukan, bahwa orang yang mengonsumsi glukomanan selama 4-8 minggu kehilangan berat badan sekitar 1,4–2,5 kilogram.

Dalam sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi glukomanan saja atau ditambah jenis serat lain akan kehilangan berat badan lebih banyak secara signifikan dengan diet rendah kalori, dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Dalam studi lain, orang gemuk yang mengonsumsi glukomanan setiap hari selama delapan minggu kehilangan 2,5 kg tanpa harus makan lebih sedikit atau mengubah kebiasaan olahraga mereka.

Namun, studi delapan minggu lainnya mengamati tidak ada perbedaan dalam penurunan berat badan, antara orang yang kelebihan berat badan dan obesitas yang menggunakan glukomanan dan mereka yang tidak.

Karena penelitian ini menggunakan 2-4 gram glukomanan dalam bentuk tablet atau suplemen yang diminum dengan air, mie shirataki kemungkinan besar memiliki efek serupa.

Meski demikian, belum ada penelitian yang tersedia secara khusus tentang mie shirataki.

Selain itu, waktu mungkin berperan. Suplemen glukomanan biasanya diminum satu jam sebelum makan, sedangkan mie shirataki adalah bagian dari makanan.

Baca juga: Cara Minum Air Putih untuk Menurunkan Berat Badan

3. Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah

Glukomanan telah terbukti dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan resistensi insulin.

Karena serat kental menunda pengosongan perut, kadar gula darah dan insulin meningkat lebih bertahap, karena nutrisi diserap ke dalam aliran darah Anda.

Dalam sebuah penelitian, orang dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi glukomanan selama tiga minggu tampak mengalami penurunan fruktosamin yang signifikan, yang merupakan penanda kadar gula darah.

Dalam studi lain, orang dengan diabetes tipe 2 yang mengonsumsi satu dosis glukomanan sebelum mengonsumsi glukosa secara signifikan menurunkan kadar gula darah dua jam kemudian, dibandingkan dengan gula darah mereka setelah mengonsumsi plasebo.

4. Membantu Menurunkan Kolesterol

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa glukomanan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Para peneliti mencatat, bahwa glukomanan meningkatkan jumlah kolesterol yang dikeluarkan dalam tinja sehingga lebih sedikit yang diserap kembali ke aliran darah.

Sebuah tinjauan terhadap 14 studi menemukan, bahwa glukomanan menurunkan kolesterol LDL (buruk) dengan rata-rata 16 mg / dL dan trigliserida dengan rata-rata 11 mg / dL.

Baca juga: Tak Cuma Punya Nilai Jual Tinggi, Porang Juga Bermanfaat Bantu Diet

 

5. Dapat Meredakan Sembelit

Banyak orang mengalami sembelit kronis atau jarang buang air besar yang sulit dikeluarkan.

Glukomanan terbukti dapat menjado pengobatan yang efektif untuk sembelit pada anak-anak dan orang dewasa.

Dalam sebuah penelitian, sembelit parah berhasil diobati pada 45% anak yang menggunakan glukomanan, dibandingkan dengan hanya 13% dari kelompok kontrol.

Untuk orang dewasa, suplemen glukomanan meningkatkan frekuensi buang air besar, menaikkan tingkat bakteri usus yang menguntungkan, dan produksi asam lemak rantai pendek

Potensi Efek Samping

Bagi sebagian orang, glukomanan dalam mie shirataki dapat menyebabkan masalah pencernaan ringan, seperti tinja encer, kembung, dan perut kembung.

Namun, perlu dicatat bahwa glukomanan telah ditemukan aman pada semua dosis yang diuji dalam penelitian.

Meski demikian - seperti halnya semua serat - yang terbaik adalah memasukkan glukomanan ke dalam makanan Anda secara bertahap.

Selain itu, glukomanan dapat mengurangi penyerapan obat tertentu, termasuk beberapa obat diabetes.

Untuk mencegahnya, minumlah obat Anda setidaknya satu jam sebelum atau empat jam setelah makan mie shirataki.

Baca juga: 3 Jenis Buah-buahan yang Dibutuhkan untuk Menurunkan Berat Badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com