Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2021, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Reuters


KOMPAS.com- Para ilmuwan mengekstraksi sisa-sisa fosil yang ditemukan sebuah gua di Bulgaria. Mereka menemukan jejak Homo sapiens atau manusia modern paling awal saat jelajahi Eropa.

DNA yang diekstraksi itu berasal dari sisa-sisa tiga manusia modern yang hidup sekitar 45.000 tahun yang lalu di Gua Bacho Kiro, dekat kota Dryanovo, Bulgaria, dikutip dari Reuters, Jumat (9/4/2021).

Temuan ini mengungkapkan kejutan tentang beberapa populasi Homo sapiens paling awal yang menjelajah ke Eropa, termasuk kawin silang ekstensif dengan manusia purba Neanderthal dan hubungan genetik dengan nenek moyang Asia Timur saat ini.

Para ilmuwan telah mengurutkan genom ketiga manusia modern ini, dan ke semuanya adalah laki-laki.

Pengurutan genom atau sequensing genom menggunakan DNA yang diperoleh dari molar dan fragmen tulang yang ditemukan di goa tersebut.

Baca juga: Studi: Homo Sapiens Tiba di Eropa Lebih Awal dari Perkiraan Sebelumnya

 

Selain itu, ilmuwan juga mengurutkan DNA pada Homo sapiens berjenis kelamin perempuan yang hidup sekitar 35.000 tahun yang lalu di situs yang sama.

Spesies manusia modern yang pertama kali muncul di Afrika yakni sekitar 300.000 tahun yang lalu dan kemudian mereka melakukan perjalanan ke bagian dunia lain.

Dalam perjalanan, sesekali mereka bertemu dengan manusia purba Neanderthal, sepupu dekat manusia modern, yang sudah lebih dulu mendiami bagian Eurasia. Tiga manusia modern yang ditemukan di Gua Bacho Kiro mewakili individu Homo sapiens tertua di Eropa.

Ketiganya memiliki 3 persen hingga 3,8 persen DNA dari Neanderthal, dan dalam sejarah keluarga mereka Ahli memiliki nenek moyang Neanderthal sekitar lima hingga tujuh generasi yang lalu.

Baca juga: Berusia 210.000 Tahun, Homo sapiens Tertua Ditemukan di Luar Afrika

 

Ahli genetika dari Francis Crick Institute di London, Inggris, Mateja Hajdinjak mengatakan adanya bukti kawin silang dari ketiga individu tersebut.

Penulis utama studi yang telah diterbitkan di jurnal Nature ini menjelaskan bahwa perkawinan silang antara Homo sapiens dan Neanderthal terjadi sebelum kepunahan Neanderthal sekitar 40.000 tahun yang lalu telah ditunjukkan sebelumnya.

Dengan populasi manusia saat ini, di luar Afrika, memiliki persentasi DNA Neanderthal yang cukup kecil.

Ilmuwan menilai bahwa prevalensi perkawinan silang ini dan hubungan mereka, serta dinamika kekuatan antara Homo sapiens dan Neanderthal lebih sulit untuk dipahami.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Anak Neanderthal Tumbuh Layaknya Manusia Modern

 

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com