Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Ubah Tempat Ini Jadi Hutan Hantu, Kok Bisa?

Kompas.com - 09/04/2021, 17:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Efek perubahan iklim makin terpampang nyata. Salah satu buktinya bisa terlihat di sebuah hutan lindung di Carolina Utara.

Peneliti menemukan jika puluhan ribu hektar tanaman hijau di hutan di Suaka Margasatwa Nasional Sungai Alligator Carolina Utara mati dalam tiga dekade terakhir dan hanya menyisakan batang pohon berwarna abu-abu dan tak berdaun.

Itu berarti sekitar 11 persen tutupan pohon yang ada di hutan tersebut.

Baca juga: Bunga Sakura Jepang Mekar Lebih Awal, Perubahan Iklim Penyebabnya

Hal itu yang kemudian membuat kawasan hutan yang dulunya asri itu, ibarat hutan hantu yang tak bernyawa.

Seperti dikutip dari Live Science, Jumat (9/4/2021) hutan hantu terbentuk sebagai akibat dari kenaikan permukaan laut yang membuat lebih banyak daratan terpapar air laut asin dan menyedot kelembaban benih serta tanah.

Temuan tersebut didapat setelah peneliti dari Duke University di Durham, Carolina Utara menganalisis ribuan citra satelit Landsat NASA yang diambil antara 1985 hingga 2019.

Peneliti menghitung bahwa lebih dari 8500 hektar pohon di hutan telah mati selama periode tersebut.

Padahal, hutan yang mati itu lokasinya 1 kilometer dari pantai terdekat, membuat mereka sebenarnya jauh dari jangkauan air pasang.

Meski begitu memang ada faktor lain yang turut membuat hutan menjadi mati. Salah satunya adalah gelombang badai yang menyertai Badai Irene pada 2011 lalu.

Selama gelombang tersebut, dinding air setinggi 1,8 meter menyembur lebih dari 2 km ke wilayah hutan dan membanjiri apa yang ada didekatnya.

Baca juga: Ilmuwan Sarankan Rekayasa Geo Matahari untuk Lawan Perubahan Iklim

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com