KOMPAS.com- Setiap tahun masyarakat Jepang dan wisatawan berbondong-bondong menyambut datangnya musim semi untuk menyaksikan mekarnya bunga sakura, yang dikenal dengan sebutan hanami. Namun, ada fenomena aneh dari bunga sakura yang mekar tahun ini.
Dengan bersukaria mereka menikmati pemandangan indah tersebut dengan duduk di bawah pohon sakura. Namun tahun ini ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Bunga sakura yang biasanya mekar di bulan April sekarang mekar lebih awal, membuat Kyoto berubah warna lebih cepat dari yang diperkirakan.
Pejabat setempat mengumumkan pada 2021 ini, bunga sakura di Kyoto telah mekar sepenuhnya tanggal 26 Maret.
Baca juga: Hadapi Perubahan Iklim, Bunga di Seluruh Dunia Alami Perubahan Warna
Kejadian mekarnya bunga sakura yang tak sesuai ini pun menjadi peristiwa mekar paling awal yang terjadi dalam 1200 tahun di Jepang.
Bukti itu dikuatkan dengan arsip dokumen festival bunga sakura yang berasal dari tahun 812 Masehi.
Arsip tersebut mewakili catatan terlama mengenai peristiwa mekarnya sakura. Setidaknya ada 732 tanggal pencatatan dari abad ke-9 hingga hari ini.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi, mengapa bunga sakura di Jepang mekar lebih awal?
Secara historis, bunga sakura di Jepang akan mekar pada bulan April. Akan tetapi, tahun ini, bunga sakura mekar lebih awal dalam 100 tahun terakhir yaitu mendekati bulan Maret.
Baca juga: Bunga Rafflesia Terbesar Sedunia Mekar di Sumatera
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.