Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Punya Nilai Jual Tinggi, Porang Juga Bermanfaat Bantu Diet

Kompas.com - 08/04/2021, 09:28 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Tanaman porang saat ini menjadi komoditas primadona yang sedang digeluti banyak orang.

Dalam pemberitaan Kompas.com edisi 29 Juli 2020 disebutkan bahwa umbi porang memiliki pasar ekspor, seperti Jepang, China, Taiwan, Vietnam, Australia, dan Korea.

Di pasar ekspor, umbi porang yang diolah menjadi tepung memiliki nilai jual tinggi.

Tak hanya memiliki harga jual tinggi untuk eksport, tanaman yang termasuk jenis iles-iles ini juga memberi segudang manfaat bagi kesehatan.

Baca juga: Mengenal Tanaman Porang, dari Manfaat, Budidaya, hingga Jenis

Manfaat tanaman porang untuk kesehatan

Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus muelleri Blume) merupakan umbi-umbian yang termasuk dalam famili Areaceae dan umumnya tumbuh di hutan.

Umbi porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan dan industri farmasi.

Berikut segudang manfaat untuk kesehatan yang tersedia dalam tanaman porang, seperti diberitakan Kompas.com edisi 17 Juni 2020:

1. Kaya serat dan cocok untuk diet

Tanaman porang dapat digunakan sebagai bahan tepung alternatif karena kaya glukomanan.

Glukomanan merupakan polisakarida larut dalam air yang dianggap sebagai serat makanan. Saat mengolah makanan, glukomanan dapat dijadikan pengental alami.

Oleh sebab itu, glukomanan sangat penting dalam industri makanan karena serat alaminya dapat dijadikan pengganti agar-agar, mempercepat rasa kenyang, memperlambat pengosongan perut.

Ini merupakan bahan yang cocok untuk orang diet, terlebih dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

2. Menurunkan kadar kolesterol

Studi yang melibatkan 22 penderita diabetes tipe 2 menunjukkan, pemberian suplemen konyaku glukomanan efektif menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan total dalam darah.

 Ilustrasi Kolesterol Tinggi. (Sumber: ShutterStock) Ilustrasi Kolesterol Tinggi.

Dalam penelitian tersebut, pasien diberi 3,6 gram suplemen konyaku glukomanan per hari.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com