KOMPAS.com - Selain tanaman hias, saat ini tanaman porang juga digandrungi petani karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Dalam pemberitaan Kompas.com edisi 29 Juli 2020, disebutkan bahwa umbi porang memiliki pasar ekspor seperti Jepang, China, Taiwan, Vietnam, Australia, dan Korea.
Di pasar ekspor, umbi porang yang diolah menjadi tepung memiliki nilai jual tinggi.
Lantas, apa sih tanaman porang itu?
Baca juga: Seri Budidaya Nusantara: Cara Merawat Tanaman Hias Janda Bolong
Dilansir situs resmi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, perkebunan.litbang.pertanian.go.id, tanaman porang termasuk tanaman iles-iles.
Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus muelleri Blume) merupakan umbi-umbian yang termasuk dalam famili Areaceae dan umumnya tumbuh di hutan.
Di alam, tanaman yang sering dianggap sebagai tanaman liar oleh masyarakat ini tumbuh di bawah tegakan tanaman seperti jati, mahoni, sono keling dan sengon dengan intensitas sinar matahari 40 persen.
Umbi porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan dan industri farmasi.
Oleh karena itu, masyarakat atau petani yang tinggal di kawasan hutan banyak yang mulai membudidayakan tanaman porang.
Disebutkan laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang terbit April 2020, tanaman porang dapat tumbuh dengan baik pada pH 6-7 dan sangat baik jika ditanam pada ketinggian 100-600 meter di atas permukaan laut (m dpl).
"Tanaman porang membutuhkan curah hujan relatif sedang, yaitu sekitar 2.500 mm/tahun," tulis laporan tersebut.
"Suhu udara optimal untuk budidaya porang antara 20-300 derajat Celsius."
Seperti disebutkan sebelumnya, tanaman porang memiliki nilai ekonomis tinggi. Biasanya, tanaman ini dijual dalam bentuk umbi, irisan kering, tepung porang, dan glukomannan.
Glukomannan merupakan polisakarida larut dalam air yang dianggap sebagai serat makanan. Saat mengolah makanan, glukomannan dapat dijadikan pengental alami.
Oleh sebab itu, glukomannan sangat penting dalam industri makanan karena serat alaminya dapat dijadikan pengganti agar-agar, mempercepat rasa kenyang, memperlambat pengosongan perut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.