Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2020, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Mendengkur atau ngorok terjadi ketika jaringan saluran napas bagian atas bergetar, membuat mereka bernapas dengan berisik saat tidur.

Ini adalah masalah umum yang memengaruhi kebanyakan orang pada suatu waktu selama hidup mereka.

Ngorok sering kali dianggap sebagai masalah sepele. Tapi hati-hati, ada kalanya ngorok emnandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

Baca juga: Mengapa Kita Ngorok dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Selama jam bangun, jaringan di tenggorokan dan saluran napas bagian atas terbuka, dan udara masuk ke paru-paru dengan mudah bagi kebanyakan orang.

Sedangkan selama tidur, jaringan lunak dan lidah menjadi rileks. Sehingga, sebagian dapat menghalangi jalan napas. Jika udara yang masuk dan keluar dari jalan napas menemui hambatan, getaran dapat terjadi, sehingga menyebabkan dengkuran.

Faktor yang dapat menyebabkan mendengkur meliputi:

- Merokok
- Minum alkohol
- Menggunakan depresan atau pelemas otot lainnya
- Tidur telentang
- Pilek atau alergi
- Septum yang menyimpang atau fitur struktural lainnya
- Usia paruh baya
- Laki-laki
- Masa kehamilan
- Karakteristik genetik yang mempengaruhi struktur mulut dan tenggorokan

Menurut American Academy of Sleep Medicine, sekitar 40% pria dewasa dan 24% wanita dewasa mendengkur atau ngorok secara teratur.

Ngorok lebih sering terjadi pada usia paruh baya, sementara pria berusia di atas 70 tahun memiliki kemungkinan untuk ngorok yang cenderung lebih kecil daripada pria yang berusia lebih muda.

Penelitian juga menunjukkan, orang yang ngorok lebih cenderung kegemukan, stres, dan kadar HDL atau kolesterol baik rendah.

Baca juga: Tips Sederhana Atasi Ngorok, Mulai Latihan Vokal sampai Pakai Bola

Ilustrasi deep sleep, tidur nyenyak, tidur.Shutterstock Ilustrasi deep sleep, tidur nyenyak, tidur.

Sleep apnea

Ngorok adalah salah satu gejala sleep apnea. Seseorang yang mengalami kondisi ini mungkin tampak berhenti bernapas untuk beberapa saat ketika mereka tidur, kemudian mengeluarkan suara tersedak atau terengah-engah.

Ada dua jenis apnea, yaitu obstructive sleep apnea melibatkan penyumbatan struktural. Jenis sleep apnea ini sering dikaitkan dengan mengorok.

Sementara itu, central sleep apnea disebabkan oleh masalah pada sistem saraf pusat yang mengontrol pernapasan. Jenis apnea tidur ini tidak terkait dengan mengorok.

Baca juga: Tubuh Sangat Lelah, tapi Kok Susah Tidur? Ini Penyebabnya

Selain dengkuran keras, pengidap sleep apnea juga kemungkinan mengalami ngantuk di siang hari, insomnia, sakit kepala di pagi hari, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan mengingat sesuatu, lekas marah, serta libido atau gairah seks yang rendah.

Umumnya sleep apnea memiliki kaitan dengan kondisi kesehatan lain, seperti hipertensi, gagal jantung kongestif, hipotiroidisme, atau masalah yang berkaitan dengan sistem saraf.

Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa sekitar 50% orang dengan hipertensi kemungkinan mengalami sleep apnea. Para ahli juga percaya, sleep apnea berkontribusi pada tekanan darah tinggi.

Menghilangkan ngorok tanpa obat

Beberapa pengobatan rumahan dapat membantu mengatasi mendengkur.

1. Meredakan hidung tersumbat

Hidung tersumbat seringkali karena peradangan. Jika tak diatasi bisa menyebabkan ngorok saat tidur. Anda bisa menyiapkan pelembap ruangan atau mengubah posisi tidur untuk membantu mengurangi sumbatan dan peradangan.

Posisi tidur biasanya berpengaruh pada ngorok. Seseorang yang tidur telentang, lidahnya cenderung rileks dan menghalangi jalan napas.

Posisi tidur dapat memengaruhi dengkuran. Seseorang yang tidur telentang dapat menyebabkan lidahnya rileks dan menghalangi jalan napas.

Cobalah mengganti posisi tidur telentang dengan beberapa posisi tidur lain, seperti miring ke samping, meninggikan bantal, atau menggunakan bantal anti mendengkur untuk memperbaiki posisi leher.

2. Mengelola berat badan

Pada penderita obesitas, jaringan lemak dapat mengelilingi dan mempersempit jalan napas, sehingga menghalangi aliran udara, yang dapat menyebabkan seseorang ngorok.

Menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan proporsional dapat mengurangi risiko mengorok.

3. Bantuan peralatan oral

Alat oral yang dipasang khusus, mirip dengan retainer atau pelindung mulut, dapat membantu menjaga jalan napas tetap terbuka dengan menggerakkan lidah dan rahang sedikit ke depan.

Seorang dokter gigi terlatih khusus dapat merancang perangkat ini untuk seseorang.

Baca juga: Temuan Baru: Ngorok Bikin Orang Pikun

4. Berhenti merokok

Asap tembakau merupakan bahan iritan yang dapat menyebabkan peradangan jaringan. Saluran napas bagian atas adalah bagian yang sempit, sehingga peradangan dalam jumlah kecil pun dapat membatasi aliran udara.

Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik mengurangi risiko ngorok dan menurunkan kemungkinan penyakit dan kondisi lain.

5. Menghindari alkohol dan obat penenang

Obat yang berfungsi sebagai depresan atau penenang bertujuan untuk mengendurkan otot, yang bisa memicu ngorok. Alkohol juga bertindak sebagai depresan.

Semua orang hanya boleh menggunakan resep atau alat bantu tidur yang dijual bebas di bawah bimbingan dokter.

6. Menjaga kualitas tidur

Selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat tidur, serta konsisten menjaga jam tidur.

Para ahli mengaitkan kurang tidur dengan penambahan berat badan, yang selanjutnya dapat menyebabkan mengorok.

Baca juga: Kenapa Saat Tidur Kita Tidak Bisa Mendengar Suara?

Temui dokter

Sangat sering ngorok dan apnea tidur dapat mengganggu tidur, menyebabkan kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi. Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan mental.

Jika Anda mengalami ngorok yang parah, terutama jika disertai dengan gejala lain, segeralah berkonsultasi dnegan dokter.

Dokter dapat membantu menentukan penyebab yang mendasari Anda mengorok, dan mereka mungkin menyarankan cara untuk menghentikan atau menguranginya.

Baca juga: Pola Tidur Sehat Turunkan Risiko Gagal Jantung, Ini Penjelasan Sains

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com