2. Produktivitasnya tinggi
Tumbuhan sagu bisa menghasilkan pati sekitar 200 kilogram per batang, empat kali lebih banyak daripada yang dihasilkan beras.
3. Ramah lingkungan
Selain positif dalam aspek ekonomi, pohon sagu juga ramah terhadap lingkungan karena bisa tumbuh tanpa harus mengubah kawasan penanamannya menjadi hutan tunggal atau monokultur.
4. Pangan fungsional
Sagu merupakan pangan fungsional yang bebas gluten, starch, dan memiliki indeks glikemik yang rendah.
Selain itu, sagu bisa diolah dan menjadi utama berbagai jenis makanan seperti, sagu mutiara, kue kering, biskuit, kue basah, mie, bakso, sosis, nugget, kue beras, beras sagu dan juga kerupuk.
6. Meningkatkan perekonomian
Papua memiliki cadangan sagu terbesar di Indonesia, dan saat ini belum banyak perusahaan industri yang berfokus pada sagu di Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.