Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Rahasia Sayap Kupu-Kupu Hancurkan Tetesan Hujan yang Mematikan

Kompas.com - 18/06/2020, 18:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

 

Tapi dalam studi baru yang telah dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, tim menurunkan air pada objek penelitian dengan kecepatan yang tinggi.

Kemudian merekam berbagai dinamika tumbukan yang terjadi antara air dengan objek, yakni pada sayap kupu-kupu.

Mereka mengamati bahwa ketika tetesan bertabrakan dengan sayap kupu-kupu, air jatuh ke tumpukun mikroskopis atau duri-duri halus yang menciptakan gelombang seperti guncangan pada air tersebut.

Baca juga: Astronom Temukan Planet Sangat Panas, dengan Hujan Besi saat Malam

Sehingga tetasan air yang berukuran besar tadi terpecah, menjadi berukuran kecil dengan ketebalan yang beragam saat menyebar di atas permukaan objek.

Lapisan lilin berukuran nano yang juga berada pada permukaan sayap kupu-kupu, membantu mengusir air. Mengurangi kontak antara cairan dan permukaan hingga 70 persen, menurut peneliti.

"Dengan memiliki struktur dua tingkat ini, satu skala mikro (struktur bergelombang) dan skala nano lainnya (struktur lilin), organisme ini dapat memiliki permukaan (penolak air) yang super hidrofobik," jelas Jung

Baca juga: Fenomena Langit Mei 2020: Hujan Meteor hingga Matahari di Atas Kabah

Penelitian yang memahami bagaimana duri-mikro pada sayap kupu-kupu dapat menghancurkan tetesan air hujan, membantu memberikan pengetahuan baru untuk bisa mengembangkan bahan-bahan anti air yang lebih canggih di masa mendatang.

Seperti lapisan anti air pada pakaian yang terinspirasi oleh daun teratai.

"Ada pasar besar untuk bahan dengan jenis permukaan (seperti sayap kupu-kupu) ini," kata Jung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com