Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 150 Tahun, Kupu-kupu Inggris ini Kembali dari Kepunahan

Kompas.com - 30/05/2020, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Kupu-kupu padang rumput besar diketahui mengalami kepunahan lokal di abad ke-19. 

Melansir The Guardian, Sabtu (30/5/2020), kupu-kupu langka ini kembali muncul di sebuah lahan gambut di Manchester, Inggris.

Rawa gambut dan lumut yang bersifat asam di sekitar Manchester dan Liverpool adalah rumah bagi koloni terbesar kupu-kupu padang rumput besar di negara ini.

Kupu-kupu yang juga dikenal sebagai Manchester argus butterfly ini jumlah populasinya anjlok ketika tanah dikeringkan untuk lahan pertanian dan ekstraksi gambut.

Baca juga: 60 Tahun Disimpan di Laci, Kupu-Kupu Ini Ternyata Jenis Baru

Konservasionis dari Lancashire Wildlife Trust saat ini sedang membalikkan kekayaan kupu-kupu langka ini dengan memulihkan area lahan gambut seluas 37 hektare.

Lokasi lahan tersebut berada di antara Wigan dan Salford, di mana mereka telah menciptakan habitat Sphagnum moss, semak berdaun silang, dan beberapa jenis rumput tempat kupu-kupu ini bergantung.

Ilustrasi koloni kupu-kupuSHUTTERSTOCK/Noradoa Ilustrasi koloni kupu-kupu

Baca juga: Selamatkan Badak Putih dari Kepunahan, Ini yang Dilakukan Ilmuwan

Pada musim panas lalu, tim konservasionis ini mengumpulkan enam kupu-kupu betina dari populasi lumut di Winmarleigh dekat Garstang dan membawanya ke kebun binatang Chester.

Ulat yang menghabiskan musim dingin diberi makan rumput kampas dan 46 kepompong yang dipelihara denan tangan, selanjutnya dilepaskan ke situs rahasia di mana mereka akan disimpan di tenda-tenda perlindungan.

Konservasionis selalu memeriksa tenda-tenda itu untuk melihat apakah sudah ada kupu-kupu yang keluar dari kepompong, dan akan melepaskannya ke lingkungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com