Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Bio Farma dalam Riset Pengembangan Vaksin Corona di Indonesia

Kompas.com - 18/06/2020, 08:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seluruh ilmuwah di seluruh dunia masih terus berusaha meneliti dan menemukan vaksin yang aman untuk melawan SARS-CoV-2, virus corona yang bertanggung jawab atas penyakit Covid-19.

Hingga kini, ada 135 kandidat vaksin corona dari seluruh dunia. Beberapa di antaranya sudah sampai pada tahap uji klinis, atau uji coba ke manusia.

Misi pencarian vaksin corona bukan hal mudah. Para ahli bergelut dengan banyak tantangan dan diwarnai aneka perdebatan.

Peneliti Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Neni Nurainy mengatakan, setidaknya ada tiga poin dasar dalam tantangan pengembangan vaksin Covid-19.

Baca juga: Temuan Awal, Dexamethasone Terbukti Efektif Selamatkan Pasien Covid-19

Pertama, riset dan pengembangan bahkan sampai produksi vaksin corona dibutuhkan sesegera mungkin.

Kedua, butuh biaya yang tak sedikit untuk menemukan vaksin dalam waktu singkat.

Ketiga, dibutuhkan sistem atau teknologi yang dapat memproduksi vaksin dalam jumlah banyak dengan cepat.

Strategi pengembangan vaksin

Di Indonesia, Bio Farma menjadi salah satu industri kesehatan Indonesia yang turut melakukan riset dan pengembangan untuk vaksin Covid-19.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Bio Farma memiliki tiga tahapan strategi, yakni strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Neni yang juga bekerja di Divisi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma menjelaskan, strategi dalam riset dan pengembangan vaksin Covid-19 ini perlu dilakukan untuk meminimalisir kegagalan dari tantangan pasti pembuatan vaksin pandemi.

Strategi jangka pendek

Neni berkata, dalam upaya menaklukan tantangan tersebut pada strategi jangka pendek, Bio Farma berkolaborasi dengan global fund internasional yaitu CEPI dan Sinovac.

CEPI merupakan singkatan dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations atau Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi memiliki tujuan menggagalkan epidemi dengan mempercepat pengembangan vaksin.

"Kolaborasi (dengan CEPI) ini penting untuk memanfaatkan kapasitas produksi Bio Farma untuk stockpile vaksin pandemi (vaksin Covid-19)," ujar dia.

Ilustrasi peneliti melakukan pengembangan vaksin virus corona, covid-19, di laboratorium. Ilustrasi peneliti melakukan pengembangan vaksin virus corona, covid-19, di laboratorium.

Bahkan, jika kolaborasi ini bisa terjalankan sesuai dengan rencana skema kolaborasi yang diharapkan. Maka, Indonesia juga bisa menjadi hub potensial penyediaan stockpile vaksin pandemi untuk kawasan Asia Tenggara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com