Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Bio Farma dalam Riset Pengembangan Vaksin Corona di Indonesia

Kompas.com - 18/06/2020, 08:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Strategi jangka menengah

Pada strategi jangka menengah yang dilakukan merupakan tambahan kolaborasi yang dilakukan dalam strategi jangka pendek bersama Sinovac.

Sinovac merupakan salah satu produsen atau perusahaan dari China yang sudah masuk dalam kualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam produksi obat-obatan secara massal melawan virus global.

Pada kolaborasi dengan Sinovac ini, Indonesia akan melakukan formulasi atau filling terhadap Bulk vaksin yang telah lulus tahap uji klinis fase 1 atau fase 2 yang sedang berjalan.

"Nanti setelah formulasi, kita akan lakukan uji klinis fase 3 di Indonesia, Juli atau Agustus nanti," tuturnya.

Jika, uji klinis fase 3 nanti berhasil. Maka, kata Neni, diharapkan pada bulan-bulan awal tahun 2021 nanti vaksin sudah bisa diproduksi secara komersial untuk masyarakat.

Baca juga: Saat Vaksin Covid-19 Ditemukan, Siapa yang Pertama Mendapatkannya?

Strategi jangka panjang

Sedangkan, strategi jangka panjang yang dilakukan untuk meriset dan mengembangkan vaksin ini adalah bekerjasama melalui konsorsium nasional pengembangan vaksin di Indonesia.

Untuk diketahui, ada banyak intansi yang terlibat dalam konsorsium vaksin Covid-19 nasional ini, diantaranya adalah Kementerian Riset dan Teknologi-BRIN, LIPI, Balitbangkes, LBM Eijkman, Perguruan Tinggi dan Bio Farma.

Targetnya program jangka panjang kolaborasi dalam negeri ini adalah pengembangan vaksin Covid-19 berbasis rekombinan sub unit.

"Jadi nanti kita akan gunakan protein dalam virus, mungkin di daerah Spike antigen. Kemudian nanti akan kita kembangkan dalam rekombinan," jelas dia.

Dengan target atau harapan pada bulan-bulan awal 2022 vaksin Covid-19 sudah bisa diproduksi untuk masyarakat secara masal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com