Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nur Elya Anggraini
Komisioner Bawaslu Jawa Timur

Komisioner Bawaslu Jawa Timur

Hikmah Ramadhan: Ramadhan, Perempuan, dan Politik

Kompas.com - 11/05/2020, 03:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Seandainya pilkada dilaksanakan tahun 2021, maka pada saat ini kita dapat benar-benar fokus pada penanggulangan bantuan Covid-19.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Akhlak Terpuji sebagai Jati Diri

Bawaslu sendiri telah melakukan pencegahan dengan mengeluarkan Surat Edaran yang melarang agar tidak ada kampanye terselubung saat membagikan bantuan penanggulangan bencana Covid-19. Surat itu ditujukan kepara pemerintah daerah dan partai politik.

Sampai di sini dinamika elektoral terus berkembang. Potensi pelanggaran berusaha dicegah bersamaan dengan kontestasi dan tarik menarik kepentingan lainnya. Padahal ada masalah lain yang juga menunggu yang berkenaan dengan perempuan dan politik.

Tantangan partisipasi politik perempuan

Pemerintahan akan kuat saat ada legitimasi oleh publik. Semakin banyak partisipasi, maka kian kuat pemerintahan.

Untuk itulah, partisipasi yang tinggi akan menjadi kabar baik. Partisipasi rendah akan menjadi kabar buruk. Pertanyaannya, bagaimana kemungkinan partisipasi politik di tengah pandemi?

Mari kita jawab dengan data. Yohan Wahyu dari Litbang Kompas saat mengisi Tadarus Pengawasan Pemilu Bawaslu RI menyampaikan bahwa publik sebenarnya lebih sepakat pilkada ditunda pada tahun 2021.

Bayang-bayang kekhawatiran tetang Covid-19 yang cepat menyebar menjadi salah satu alasan publik.

Survei dari Litbang Kompas juga menemukan bahwa penundaan pilkada akan memiliki pengaruh terhadap tingkat partisipasi. Sebanyak 44 persen responden melihat ada pengaruh terhadap partisipasi.

Tentu saja, yang harus kita garisbawahi bahwa partisipasi masyarakat tidak cukup hanya dilihat pada saat memasuki bilik suara. Tetapi juga saat tahapan akan dijalankan.

Tidak mungkin ada pencoblosan di bilik suara tanpa ada pemutakhiran data pemilih. Di sini Litbang Kompas menemukan bahwa 15 persen pemilih tidak akan menemui petugas pendataan pilkada karena khawatir terhadap corona.

Kita tentu berharap bahwa Covid-19 selesai. Minimal bulan Juni kita sudah bisa hidup normal. Kita perlu juga melihat bahwa ada sejumlah masalah psikologis pascapandemi.

Di tengah bayang-bayang kecemasan, tertekan, dan depresi selama pandemi, kita patut menduga bahwa publik akan cenderung apatis terhadap perhelatan pilkada tahun 2020.

Lagi-lagi kita perlu melihat sisi perempuan sebagai kelompok rentan dalam konteks dinamika politik elektoral. Saya melihat bahwa perempuan akan menjadi yang paling terdampak.

Berbulan-bulan kita seperti tahanan rumah, bisa jadi akan menjadi salah satu pendorong munculnya apatisme untuk terlibat dalam politik elektoral. Ditambah lagi kepungan informasi yang menakutkan tentang Covid-19.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com