Keistimewaan Empat Masjid untuk Ibadah Ramadhan Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. telah memiliki pengalaman membangun dan merenovasi sejumlah Masjid di Indonesia.

Setiap proyek pembangunan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang ibadah yang aman serta nyaman.

Baca juga: Pertama di Dunia, Arab Saudi Resmi Punya Masjid Cetak 3D

Beberapa proyek masjid yang sudah dibangun dan direnovasi oleh Waskita yaitu, Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Baiturrahman Semarang dan Masjid Sheikh Zayed Solo.

SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita menjelaskan, dalam membangun dan merenovasi, Waskita juga melihat sejarah atau latar belakang berdirinya masjid-masjid tersebut.

Dok. Shutterstock/Sony Herdiana Masjid Istiqlal.

Hal ini dilakukan menyelaraskan bangunan tanpa harus merubah bentuk yang signifikan, sehingga nilai sejarah masih terjaga.

“Misalnya Masjid Baiturrahman Aceh yang ternyata menjadi salah satu Masjid yang sangat tua berdiri sejak tahun 1612. Lalu Masjid Istiqlal Jakarta yang dibangun tahun 1961 dan waktu pembangunannya baru selesai 17 tahun kemudian,” jelasnya.

Sementara itu, Masjid Baiturrahman Semarang awalnya bernama Masjid Candi Semarang dan didirikan sejak tahun 1955.

“Kalau Masjid Sheikh Zayed Solo yang merupakan bentuk hibah dari Pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) kepada Indonesia,” terang Ermy dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Senin (11/3/2024). 

Baca juga: Masjid Negara di IKN Mulai Dibangun, Nilai Konstruksinya Rp 940 Miliar

Dalam prosesnya, masjid-masjid yang dibangun oleh Waskita diselesaikan dengan tepat waktu bahkan ada beberapa yang lebih cepat pembangunannya.

Selain itu, ada juga yang sudah dilengkapi dengan inovasi green building serta beberapa fasilitas dengan teknologi modern.

Masjid Baiturrahman Aceh, misalnya, baru direnovasi pada tahun 2015 setelah hancur karena terdampak bencana tsunami tahun 2004.

Masjid ini kemudian dikembangkan menyerupai Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi dengan dipasangnya 12 payung raksasa serta pohon kurma di sekitar halaman Masjid.

Dengan perluasan halaman dan pemasangan payung elektrik, masjid mampu menampung i 24.405 jamaah. 

Selanjutnya, Masjid Istiqlal Jakarta, yang direnovasi Waskita sejak tahun 2019 dan rampung pada Januari 2021.

Dalam pembangunannya, Waskita mengaplikasikan tata pencahayaan yang dilengkapi teknologi kekinian sebagai inovasi Green Building.

Berikutnya, Masjid Baiturrahman yang lokasinya berada di Alun-Alun kota Semarang. Waskita hanya membutuhkan waktu 11 bulan untuk membangunnya, mulai akhir Agustus 2021 sampai dengan awal Agustus 2022.

Masjid Baiturrahman tak hanya menjadi pusat ibadah, namun juga pusat edukasi seni budaya serta pendidikan. Bahkan telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.

Renovasi yang dikerjakan oleh Waskita menggunakan sistem BAS (Building Automation System) dengan mengintegrasikan sistem tata udara, special lighting, dan control equipment MEP.

Terakhir Masjid yang dibangun oleh Waskita yaitu Masjid Sheikh Zayed Solo. Masjid ini dibangun dalam waktu 17 bulan mulai dari Mei 2021 hingga Oktober 2022 lalu.

Fasilitas pada Masjid Sheikh Zayed Solo yaitu Masjid yang dibangun menyerupai miniatur masjid Sheikh Zayed Abu Dhabi dan mampu menampung 4.000 jemaah.

Baca juga: Pertama di Dunia, Arab Saudi Resmi Punya Masjid Cetak 3D

Ermy mengatakan keempat masjid yang dibangun oleh Waskita menjadi ikon bagi kota tersebut sekaligus simbol keberadaan umat Islam.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid-masjid tersebut diharapkan juga dapat mempererat silaturahmi sesama umat muslim serta memakmurkan masyarakat yang berada disekitarnya. 

"Keempat masjid ini juga bisa menjadi tempat memajukan ekonomi masyarakat karena disekitarnya terdapat UMKM makanan dan juga souvenir yang dapat menjadi daya tarik untuk para pengunjung wisatawan atau jamaah," paparnya. 

"Waskita berharap masyarakat dapat memanfaatkan keempat mesjid yang dibangun dan direnovasi oleh Waskita untuk melakukan ibadah di bulan suci Ramadhan dengan aman," tandas Ermy.