Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meikarta dalam Kubangan Kontroversi

Kompas.com - 14/02/2023, 21:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

"Memang pernah disampaikan ada pesanan mencapai 100.000 unit. Tapi sebetulnya setelah kami telusuri, terakhir itu totalnya adalah 18.000 unit," bebernya dikutip dari kanal Youtube Komisi VI DPR RI.

Menurut dia, terdapat kesalahan pada konsorsium awal proyek Meikarta sehingga terjadi penggelembungan angka.

Karena disebutkan bahwa awalnya saham PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pengembang Meikarta dimiliki oleh konsorsium dari luar negeri sebesar 51 persen, sedangkan LPCK 49 persen.

Namun, pada akhir tahun 2018, konsorsium asing itu diklaim menghilang atau meninggalkan proyek apartemen Meikarta sehingga menyisakan LPCK.

"100.000 (unit) ini ternyata banyak sekali yang dibuat double (oleh) agent-agent sales (properti). Waktu pertama kali project ini di-launch, banyak sekali agen-agen properti yang direkrut konsorsium ini. Jadi, angka mereka (konsorsium awal) menggelembung besar dan itu tujuannya untuk mendapatkan komisi," terangnya.

Dengan demikian, menurut Ketut, angka yang valid mengenai unit apartemen yang terjual adalah 18.000 unit, bukan 100.000 unit.

"Kami audit satu-satu, ternyata kesimpulannya yang valid atau pesanan yang benar-benar terjadi atau memang ada orang yang membeli yaitu 18.000 (unit)," tandas Ketut.

Baca juga: Berkaca dari Pembeli Meikarta yang Digugat Lippo, Pemerintah Siapkan Skema Penjaminan

Pemaparan Ketut mengenai total hunian pada proyek Meikarta yang akan diserahterimakan sebanyak 18.000 unit juga tidak sesuai dengan pernyataan pada tahun 2020.

Chief Marketing Officer Meikarta Lilies Surjono pernah menyampaikan bahwa perusahaan sudah melakukan prosesi tutup atap 22 tower di District 1 pada tahun 2019.

Sedangkan proses topping off pada 6 menara sisanya rencananya akan dilaksanakan pada akhir Februari 2020.

Setelah proses ini, pihaknya mengeklaim akan mempercepat pembangunan District 2 sebanyak 30 tower.

"28 tower ada di District 1 sedangkan 30 tower ada di District 2. Total hunian ada sekitar 20.000-an unit, terdiri dari studio sampai empat kamar tidur," kata Lilies di Jakarta, Selasa (21/1/2020), dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Tak cukup sampai di situ, keanehan lainnya juga terjadi pada tahun 2019.

Kala itu, LPCK menyebut bakal menerbitkan right issue (saham baru) sebesar 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,8 triliun untuk mendanai megaproyek Meikarta.

Keputusan tersebut telah disetujui para pemegang saham LPCK dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (18/4/2019).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com