Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya MBR, Pemerintah Juga Perlu Beri Stimulus Perumahan Bagi Kelas Menengah

Kompas.com - 08/10/2022, 09:35 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun anggaran 2023, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menambah jumlah kuota penerima bantuan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 220 ribu unit.

Penambahan kuota tersebut tentunya akan diikuti dengan penambahan anggaran dari tahun menjadi Rp 25,18 triliun, di mana pada tahun 2022 alokasi anggaran yang diberikan hanya sebesar Rp 23 triliun.

Nantinya di tahun depan, Program FLPP akan diberikan bersamaan dengan program Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dengan anggaran sebesar Rp 890 miliar untuk 220.000 unit rumah.

Baca juga: Hingga Agustus 2022, SMF Sudah Salurkan KPR FLPP Rp 12,2 Triliun

Selain itu, ada juga bantuan program Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk 754.004 unit rumah dengan total anggaran senilai Rp 3,46 triliun.

Meskipun menyambut baik berbagai stimulus pemerintah di bidang perumahan terutama untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), namun Country Manager Rumah.com Marine Novita berharap ada perluasan subsidi ke kelas menengah.

"Harus ada perluasan subsidi mengingat kelas menengah selama ini tidak terjangkau fasilitas subsidi namun penghasilannya masih pas-pasan untuk mencicil rumah non-subsidi,” ungkap Marine dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

 

Terlebih menurutnya, berdasarkan data pencarian properti di Rumah.com terlihat bahwa minat konsumen terhadap properti di kisaran harga menengah terus meningkat.

“Situasi ini perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan Pemerintah sehingga memungkinkan lebih banyak kelas menengah untuk bisa memiliki hunian," jelas Marine.

Berdasarkan data pencarian properti di Rumah.com, terlihat sepanjang kuartal II tahun 2022, pencarian terhadap properti dengan harga di atas Rp 1 miliar cukup mendominasi dan berada di angka 55 persen.

Padahal dalam periode yang sama di tahun sebelumnya pencariannya hanya berkisar di angka 50 persen.

Baca juga: Apakah Rumah Subsidi Boleh Diwariskan? Ini Jawabannya
Di saat yang sama, pencarian rumah di rentang harga di bawah 300 juta terus menurun. Tercatat, sepanjang kuartal II tahun 2022 hanya ada 13 persen konsumen yang mencari. Jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya yakni sebesar 17 persen.

“Hal ini tentu tidak lepas dari keberadaan skema subsidi dari pemerintah di mana batas atas harga ditetapkan kisaran Rp 160 juta. Artinya, pencarian rumah di Rumah.com semakin mengerucut ke tengah,” tambah Marine.

Sementara itu, para pencari rumah dengan kemampuan dana yang lebih besar mencari perumahan dengan akses yang lebih terkoneksi, lokasi yang lebih strategis, dan fasilitas yang lebih banyak. Karena itu, harga rumah yang diinginkan pun lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com