Hingga Agustus 2022, SMF Sudah Salurkan KPR FLPP Rp 12,2 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak tahun 2018 hingga bulan Agustus tahun 2022, PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF) telah menyalurkan KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 12,2 triliun. 

Total anggaran tersebut secara kumulatif telah diguankan untuk pembelian 345.008 unit rumah di Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Keuangan Operasional SMF Bonai Subiakto dalam acara Webinar "Mengatasi Backlog Perumahan di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga", Rabu (05/10/2022). 

Dikatakan, KPR FLPP diberikan untuk mendorong kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan melalui program subsidi KPR Sejahtera FLPP.

Baca juga: SMF Terbitkan Obligasi Senilai Rp 3 Triliun, untuk Apa?

Sumber dananya 75 persen disediakan oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan 25 persen sisanya oleh PT. SMF. 

“Kami berkolaborasi untuk salurkan menjadi KPR FLPP dengan bunga 5 persen dengan jangka waktu 20 tahun," ungkap Bonai.

Adapun persyaratan mengenai siapa yang berhak menerima KPR FLPP telah diatur oleh Kementerian PUPR terkait kelompok MBR.

"Pemerintah menyediakan APBN sebesar kurang lebih Rp 30 triliun bagi KPR FLPP dan itu harus disetujui oleh legislatif didalam setiap pengajuannya," jelas Bonai. 

Bonai menerangkan, dalam penyaluran KPR FLPP di lapangan, SMF masih dihadapkan dengan sejumlah tantangan termasuk dari dari sisi penyalurnya,

Ia mengaku belum semua bank penyalur KPR FLPP subsidi memanfaatkan dana pendamping yang dikucurkan oleh SMF.

"Karena itulah, masih terdapat risiko maturity mismatch dalam penyaluran KPR. KPR juga belum menjadi prioritas utama oleh beberapa bank, khususnya Bank Pembangunan Daerah," tambah Bonai. 

Baca juga: Sri Mulyani Minta SMF Lakukan Beragam Inovasi di Sektor Perumahan

Sebagai informasi, PT SMF memang tidak bisa bersinggungan langsung dengan konsumen saat melakukan penyaluran KPR FLLP.

Dana akan disalurkan oleh SMF melalui penyalur pembiayaan perumahan yakni lembaga perbankan maupun non perbankan.