Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Sepang (I)

Kompas.com - 13/11/2021, 18:36 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo, pada Jumat (12/11/2021).

Dengan proses peresmian tersebut artinya sirkuit dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit ini sepenuhnya siap menjadi tuan rumah untuk berbagai ajang kelas dunia.

Sebelum Sirkuit Mandalika ada, penggemar MotoGP di Indonesia kerap melancong ke Malaysia untuk menyaksikan pertandingan di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Namun, pada tahun depan kondisi akan berubah karena pencinta MotoGP Indonesia bisa menyaksikan langsung balapan di negernya.

Baca juga: Pertamina Mandalika International Street Circuit Jadi Nama Resmi Sirkuit Mandalika

Seperti diketahui, Sirkuit Mandalika telah masuk dalam kalender MotoGP tahun 2022, dan akan menjadi tuan rumah pada seri balapan ke-2 pada 20 Maret 2022.

Berikut ini, beberapa perbandingan antara Sirkuit Mandalika di Indonesia dan Sirkuit Sepang di Malaysia yang wajib Anda ketahui.

1. Biaya konstruksi

Pembangunan Sirkuit Mandalika, menelan fulus hingga Rp 1,1 triliun. Biaya ini dihabiskan untuk pekerjaan dasar sirkuit dan pembangunan sirkuit.

Sementara itu, biaya yang dikeluarkan untuk membangun Sirkuit Sepang 120 juta dolar AS atau sekitar Rp 300 miliar dan rampung pada tahun 1998.

Sirkuit Sepang secara resmi dibuka pada 9 Maret 1999.

2. Kapasitas penonton

beberapa ekor anjing liar terlihat di sirkuit MandalikaKOMPAS.COM/IDHAM KHALID beberapa ekor anjing liar terlihat di sirkuit Mandalika
Kapasitas Grand Stand Seating Street Circuit Mandalika mencapai lebih dari 50.000 tempat duduk, sementara Non-Seated Area (tribune berdiri) sanggup menampung 138.000 orang.

Para penonton juga bisa menonton MotoGP di Hospitality Suites yang direncanakan akan berkapasitas 7.700 penonton.

Untuk Sirkuit Sepang di Malaysia, mampu menampung hingga 130.000 penonton sekaligus. Grandstand Utama dan 18 Corporate Suites ber-AC memiliki kapasitas 32.000 penonton.

Sedangkan Grandstands K dan F dapat diisi hingga 18.500 penonton yang berhadapan, masing-masing pada belokan 1 dan 7.

3. Panjang trek

Sirkuit Sepang dirancang dengan trek sepanjang 5.542 meter yang dilengkapi 15 tikungan dan 8 lintasan lurus termasuk dua lintasan berkecepatan tinggi. Sementara luas keseluruhan area adalah 90 hektar.

Sedangkan Sirkuit Mandalika dirancang dengan trek sepanjang 4.310 meter yang dilengkapi 17 tikungan. Luas keseluruhan area sirkuit adalah 120 hektar.

Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menjajal Sirkuit Sepang dengan motor M1 spek 2020 pada hari kedua sesi tes pramusim, 8 Februari 2020.AFP/MOHD RASFAN Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menjajal Sirkuit Sepang dengan motor M1 spek 2020 pada hari kedua sesi tes pramusim, 8 Februari 2020.
4. Aspal

Aspal Sirkuit Mandalika disebut jauh lebih baik dari apa yang ada di Sirkuit Sepang lantaran menggunakan teknologi aspal terbaru, yakni Stone Mastic Asphalt (SMA).

Partikel dari SMA ini tidak terlalu rapat atau terlalu jarang sehingga permukannya sangat rata, Karena itu, meskipun telah ada lebih dari lima tahun tak perlu dilakukan pelapisan ulang.

Sementara aspal di Sirkuit Sepang dibuat menggunakan senyawa aspal yang diformulasikan secara khusus sehingga terbentuklah trek yang halus dan tidak kasar.

Hal ini agar lintasan bisa menyesuaikan dengan iklim Malaysia dan bisa digunakan sepanjang tahun. Sementara itu, batu sungai halus digunakan untuk lapisan kerikil di sepanjang trek.

 

Bersambung ke bagian II: Membandingkan Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Sepang (II)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com