Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membandingkan Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Sepang (I)

Dengan proses peresmian tersebut artinya sirkuit dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit ini sepenuhnya siap menjadi tuan rumah untuk berbagai ajang kelas dunia.

Sebelum Sirkuit Mandalika ada, penggemar MotoGP di Indonesia kerap melancong ke Malaysia untuk menyaksikan pertandingan di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Namun, pada tahun depan kondisi akan berubah karena pencinta MotoGP Indonesia bisa menyaksikan langsung balapan di negernya.

Seperti diketahui, Sirkuit Mandalika telah masuk dalam kalender MotoGP tahun 2022, dan akan menjadi tuan rumah pada seri balapan ke-2 pada 20 Maret 2022.

Berikut ini, beberapa perbandingan antara Sirkuit Mandalika di Indonesia dan Sirkuit Sepang di Malaysia yang wajib Anda ketahui.

1. Biaya konstruksi

Pembangunan Sirkuit Mandalika, menelan fulus hingga Rp 1,1 triliun. Biaya ini dihabiskan untuk pekerjaan dasar sirkuit dan pembangunan sirkuit.

Sementara itu, biaya yang dikeluarkan untuk membangun Sirkuit Sepang 120 juta dolar AS atau sekitar Rp 300 miliar dan rampung pada tahun 1998.

Sirkuit Sepang secara resmi dibuka pada 9 Maret 1999.

2. Kapasitas penonton

Para penonton juga bisa menonton MotoGP di Hospitality Suites yang direncanakan akan berkapasitas 7.700 penonton.

Untuk Sirkuit Sepang di Malaysia, mampu menampung hingga 130.000 penonton sekaligus. Grandstand Utama dan 18 Corporate Suites ber-AC memiliki kapasitas 32.000 penonton.

Sedangkan Grandstands K dan F dapat diisi hingga 18.500 penonton yang berhadapan, masing-masing pada belokan 1 dan 7.

3. Panjang trek

Sirkuit Sepang dirancang dengan trek sepanjang 5.542 meter yang dilengkapi 15 tikungan dan 8 lintasan lurus termasuk dua lintasan berkecepatan tinggi. Sementara luas keseluruhan area adalah 90 hektar.

Sedangkan Sirkuit Mandalika dirancang dengan trek sepanjang 4.310 meter yang dilengkapi 17 tikungan. Luas keseluruhan area sirkuit adalah 120 hektar.

Aspal Sirkuit Mandalika disebut jauh lebih baik dari apa yang ada di Sirkuit Sepang lantaran menggunakan teknologi aspal terbaru, yakni Stone Mastic Asphalt (SMA).

Partikel dari SMA ini tidak terlalu rapat atau terlalu jarang sehingga permukannya sangat rata, Karena itu, meskipun telah ada lebih dari lima tahun tak perlu dilakukan pelapisan ulang.

Sementara aspal di Sirkuit Sepang dibuat menggunakan senyawa aspal yang diformulasikan secara khusus sehingga terbentuklah trek yang halus dan tidak kasar.

Hal ini agar lintasan bisa menyesuaikan dengan iklim Malaysia dan bisa digunakan sepanjang tahun. Sementara itu, batu sungai halus digunakan untuk lapisan kerikil di sepanjang trek.

Bersambung ke bagian II: Membandingkan Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Sepang (II)

https://www.kompas.com/properti/read/2021/11/13/183608621/membandingkan-sirkuit-mandalika-dan-sirkuit-sepang-i

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke