Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Targetkan Impor Listrik 4 Gigawatt Tahun 2035

Kompas.com - 26/10/2021, 08:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Singapura berencana mengimpor hingga 4 gigawatt (GW) listrik rendah karbon pada tahun 2035.

Bila target ini terwujud, total impor ini akan menjadi sekitar 30 persen dari pasokan listrik Singapura pada tahun tersebut

Ini dilakukan karena Singapura berupaya mendekarbonisasi sektor listriknya dan mendiversifikasi sumber pasokan energi demi meningkatkan keamanan.

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Otoritas Pasar Energi (EMA) Singapura mengumumkan bahwa mereka ingin mengeluarkan dua proposal untuk impor listrik rendah karbon hingga 4GW.

Dua proposal tersebut akan berisi sejumlah persyaratan, termasuk bagaimana impor listrik harus dari sumber rendah karbon.

Baca juga: Bangun Rumah Berkualitas dan Terjangkau, Indonesia Harus Berguru pada Singapura

"Proposal untuk listrik yang diimpor dari sumber pembangkit berbahan bakar batu bara tidak akan diterima," jelas EMA.

Permintaan proposal pertama, yang akan dirilis bulan depan. Rencananya isi dari proposal tersebut adalah permintaan imoir listrik hingga 1,2GW mulai tahun 2027.

Yang kedua diharapkan akan dikeluarkan pada kuartal kedua tahun 2022 untuk memenuhi jumlah listrik yang tersisa. Pasokan listrik ini akan mulai diimpor pada tahun 2035.

Selain impor listrik rendah karbon, pasokan listrik yang tersisa akan terus datang dari berbagai sumber.

Mulai dari pembangkit listrik berbahan bakar gas hingga solar bahkan limbah bisa dimanfaatkan menjadi energi.

Berbicara pada pembukaan Singapore International Energy Week, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong mengatakan mengimpor energi rendah karbon akan menjadi penggerak dalam transisi energi Singapura.

“Meningkatkan efisiensi energi pembangkit listrik tenaga gas alam bisa dilakukan sehingga diprediksi bisa mengurangi emisi karbon sekitar 10 persen,” kata Gan Kim Yong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com