"Insektisida, terutama organofosfat, adalah penyebab umum keracunan anjing," ujar Joanna Woodnutt, MRCVS, dokter hewan yang berbasis di Inggris.
"Anjing bisa keracunan hanya dengan berjalan di area yang baru saja disemprot insektisida, kemudian menjilati cakarnya.
Hal yang sama juga terjadi pada herbisida yang biasa digunakan di pekarangan dan kebun.
"Ada banyak produk yang digunakan orang untuk mengendalikan gulma yang bisa sangat berbahaya bagi hewan," tambah Rhoads.
Jadi, bacalah labelnya dengan sangat hati-hati, ikuti petunjuknya, serta jauhkan semua hewan peliharaan dan anak-anak dari bahan kimia berbahaya ini.
Baca juga: 8 Ras Anjing Skotlandia yang Lucu dan Setia, Ada di Indonesia
Menjaga invertebrata, seperti siput, dari kebun yang terawat baik bisa jadi merupakan pekerjaan sulit.
Namun, jika Anda menggunakan produk apa pun untuk mencoba menjebak siput, berhati-hatilah karena produk tersebut adalah beberapa produk paling berbahaya di luar sana yang dapat dimasuki anjing.
"Bahkan jumlah terkecil dari bahan kimia yang digunakan untuk memancing hewan bercangkang ini dapat mematikan bagi anjing," Rhoads memperingatkan.
Gejalanya meliputi muntah, diare, tremor, kejang, peningkatan suhu tubuh, dan masalah pernapasan dan jantung yang berpotensi fatal.
Baca juga: 7 Ras Anjing Asal Amerika Serikat yang Populer dan Mendunia
Namun, seekor anjing yang penasaran mungkin tidak mengerti bahaya apa yang ada di dalamnya dengan mengejar atau menyelidiki ular yang mungkin merayap masuk ke kebun.
Rhoads menjelaskan hampir setiap negara bagian memiliki spesies ular berbisa sebagai bagian dari habitat alami. Ular sering mendapat reputasi buruk, padahal melakukan pekerjaan penting untuk menekan populasi hewan pengerat di banyak daerah.
Rhoads menambahkan ular sering ditemukan di bawah batu, tumpukan kayu, pohon, atau bawah semak-semak di halaman rumah.
"Jika Anda menemukan ular di daerah, lakukan pemeriksaan singkat sebelum membiarkan anjing peliharaan keluar untuk bermain," sarannya.