Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahan Pembersihan Kamar Mandi yang Sering Dilakukan

Kompas.com - 11/08/2021, 19:00 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar mandi menjadi salah satu ruangan di rumah yang sering digunakan, dari membuang air kecil dan besar, mandi, merawat diri, hingga menenangkan diri.

Karena itu, menjaga kebersihan kamar mandi menjadi hal penting meski menjadi pekerjaan  yang cukup melelahkan. Namun, anehnya, walau telah rutin dibersihkan, kamar mandi masih saja terlihat kotor dan kusam. 

Baca juga: Trik Membuat Kamar Mandi Kecil Tampak Besar dan Cerah

Rupanya, hal ini disebabkan kesalahan pembersihan yang kita lakukan sehingga membuat kamar mandi bukannya bersih, malah kotor. Kesalahan ini juga tidak disadari.

Untuk itu, penting mengetahui kesalahan-kesalahan pembersihan ini agar menghindarinya serta membuat kamar mandi selalu bersih.

Dikutip dari laman Taste of Home, Rabu (11/8/2021), berikut ini enam kesalahan pembersihan kamar mandi yang sering dilakukan orang. 

Baca juga: Cara Membersihkan Tirai Kamar Mandi agar Bebas Jamur dan Lumut 

Menggunakan handuk kertas

selain tidak ramah lingkungan, handuk kertas tidak efektif membersihkan permukaan kamar mandi seperti wastafel, shower, dan bathtub. Segera ganti handuk kertas dengan kain mikrofiber.

Kain ini terdiri atas serat sintetis yang sangat halus untuk menciptakan muatan statis yang menarik kotoran dan debu sehingga dapat mengatasi debu tanpa menggunakan semprotan.

Ditambah lagi, kain ini ramah lingkungan karena dapat dicuci dan digunakan kembali. Ini juga menghemat pengeluaran Anda. 

Baca juga: 3 Jenis Shower Terbaik dan Berteknologi Tinggi untuk Kamar Mandi  

Menggosok tirai mandi plastik

Jangan membuang energi untuk menggosok tirai kamar mandi dengan tangan saat membersihkan kamar mandi.

Masukkan tirai langsung ke mesin cuci dengan bersama handuk dan secangkir cuka, lalu jalankan selama sekitar lima menit.

Biarkan handuk dan tirai terendam dalam air selama satu jam sebelum menyalakan mesin kembali untuk menyelesaikan siklus. Kemudian, gantung tirai di luar hingga kering. 

Baca juga: Tips Menyegarkan Tampilan Kamar Mandi Tanpa Harus Mengubah Dekorasi

Tidak membersihkan sikat gigi

Sebuah studi terbaru dari University of Manchester, Inggris, menemukan bahwa rata-rata sikat gigi mengandung sekitar 10 juta kuman, termasuk e-coli. Kuman ini bisa menyebar ke permukaan kamar mandi.

Karena itu, bilas hingga bersih setelah digunakan dan sesekali rendam dalam secangkir cuka selama sekitar 30 menit untuk menghilangkan bakteri yang tersisa.

Selain itu, jangan lupa mengganti sikat gigi setiap tiga bulan, tetapi tetap menyimpan sikat gigi lama untuk digunakan membersihkan area-area yang sulit dijangkau di sekitar rumah. 

Baca juga: 5 Cara Menata Laci Kamar Mandi agar Tampak Rapi dan Estetis 

Lupa membersihkan bagian belakang kloset

Terlalu mudah bagi urine dan kotoran untuk menumpuk di sana dan meninggalkan residu menjijikkan yang sulit dibersihkan.

Namun, tak perlu jijik, bagian ini bisa dibersihkan dengan mudah. Gulung beberapa handuk kertas (sebaiknya menggunakan handuk kertas untuk pekerjaan kotor ini daripada kain mikrofiber yang dapat digunakan kembali), lalu celupkan ke dalam pembersih antibakteri, dan tempelkan ke bagian belakang toilet.

Biarkan selama beberapa menit agar kotoran dan risidu menempel, lalu seka hingga bersih, serta bilas secara menyeluruh. 

Baca juga: Mau Renovasi Kamar Mandi? Perhatikan 5 Hal Ini Dulu 

Membersihkan permukaan dengan suhu kamar

Memanaskan bak mandi, wastafel, dan lantai kamar mandi hanya 10 derajat Celsius di atas suhu udara normal dapat menggandakan efektivitas pembersih alkali.

Isi bak mandi atau wastafel dengan air terpanas yang dapat Anda gunakan dari keran dan diamkan selama beberapa menit sebelum menggosok serta membersihkan area kamar mandi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com