Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Cara Mengejutkan untuk Mengurangi Polusi Udara di Dalam Ruangan

Kompas.com - 29/04/2021, 15:12 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang menganggap polusi hanyalah masalah luar ruangan, padahal ruangan di dalam rumah maupun kantor juga bisa tercemar.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa polusi udara di dalam ruangan sering kali disebabkan oleh tungau debu dan jamur, di mana jumlahnya bisa sampai 10 kali lebih besar daripada polusi luar ruangan.

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) di Amerika Serikat, kualitas udara di dalam dan di sekitar bangunan rumah berpengaruh besar pada kesehatan seseorang.

Baca juga: Tips Membuat Ventilasi Udara yang Baik di Rumah

Meskipun kamu tidak dapat merasakan gejala sesak napas, pusing, mual dengan segera akibat paparan polusi udara di dalam ruangan, gejala tersebut dapat muncul bertahun-tahun setelah terpapar.

Oleh karena itu, gunakan trik mudah ini untuk mengurangi polusi udara di dalam ruangan dan menghindari pemicu alergi yang tidak perlu di rumahmu, dilansir dari Reader's Digest, Kamis (29/4/2021).

1. Minimalisir aktivitas luar ruangan di pagi hari

Tidak hanya banyak orang dengan alergi mengalami lebih banyak bersin dan gatal di pagi hari, tetapi banyak pohon melepaskan serbuk sari ke udara pada cahaya pertama.

Serbuk sari ragweed juga cenderung terbang paling tebal pada tengah hari, yang akan menempel di pakaianmu dan dibawa ke dalam ruangan.

Baca juga: 10 Tanaman yang Mampu Usir Udara Berbahaya di Dalam Ruangan

2. Ganti pakaian dan mandi saat kamu masuk ke dalam ruangan

Meskipun kamu tidak merasa kotor, serbuk sari tetap menempel pada rambut dan pakaianmu, sehingga dapat dengan mudah mengiritasi hidung dan matamu, serta berkontribusi pada polusi udara dalam ruangan.

Tidak punya waktu untuk membilas cepat? Setidaknya cuci tanganmu untuk menghilangkan serbuk sari yang tertinggal, terutama sebelum melakukan kontak dengan makanan atau wajahmu, saran Yayasan Asma dan Alergi Amerika.

 

3. Bersihkan bekas asap rokok terdahulu

Dr Sumita Khatri, MD, seorang pulmonologist di Klinik Cleveland, memberi catatan bahwa salah satu polutan udara dalam ruangan umum paling banyak adalah asap rokok maupun rokok elektrik.

Uap yang dikeluarkan saat seseorang menghisap rokok elektrik melepaskan bahan kimia yang terkait dengan penyakit paru-paru.

Aturan itu juga berlaku untuk penghuni rumahmu sebelumnya yang mungkin pernah merokok.

Jika kamu memiliki ruangan yang telah terpapar asap rokok akibat seseorang yang merokok di dalam ruangan, pastikan untuk mengganti kain atau karpet. Itu dapat berisiko bagi anak-anak atau orang dengan masalah jantung dan paru-paru kronis.

Baca juga: Tanaman Hias Terpapar Asap Rokok, Apa Dampaknya?

4. Sirami tanaman dalam ruangan secukupnya

"Penyiraman berlebih dapat berkontribusi pada pertumbuhan jamur, dan setiap air yang bocor ke lantai mengundang pertumbuhan jamur juga," kata Susan Olesik, PhD, Profesor Kimia dan Biokimia di Ohio State University di Columbus, Ohio.

Letakkan kerikil di atas tanah untuk mencegah spora jamur masuk dan mencemari udara, dinding, dan lantai. Jika area berjamur di rumahmu kurang dari 10 kaki persegi, kamu dapat menangani sendiri pekerjaan itu.

5. Bersihkan nampan penampungan air di bawah kulkas

Nampan penampungan air di bawah kulkas perlu dibersihkan dengan larutan pemutih, lalu taburi dengan garam untuk mengurangi pertumbuhan jamur dan bakteri.

Bersihkan bagian bawah kulkas sesekali untuk menghilangkan debu dan jamur, dan pastikan produk pembersihmu ramah lingkungan.

Baca juga: 10 Cara Mendapatkan Udara Bersih di Dalam Rumah Tanpa Bahan Kimia

“Produk pembersih juga bisa berbahaya, jadi pertimbangkan produk pembersih hijau dan alami yang melepaskan bahan kimia dan asap yang tidak terlalu berbahaya,” kata Khatri.

6. Cuci seprai tempat tidur dengan air yang sangat panas setiap minggu

Ini adalah cara terbaik untuk membunuh tungau debu mikroskopis yang lebih menyukai tempat tidurmu, sehingga menambah polusi udara di kamar tidur dan rumahmu, menurut  Khatri.

 

7. Jangan menjadi orang bersih yang aneh

Membersihkan rumah memang bagus, kata Oleski, tetapi perlu diingat bahwa setiap kali kamu melakukannya, kamu mungkin terpapar bahan beracun.

Dia menyarankan untuk membersihkan tidak lebih dari sekali seminggu dan menjaga jendela tetap terbuka saat kamu melakukan pembersihan.

8. Segarkan udara secara alami

"Penyegar udara dan lilin beraroma mengandung sejumlah kecil bahan kimia berbahaya, meskipun jumlahnya lebih rendah dari pedoman EPA, jadi tidak masalah untuk menggunakannya sesekali," sebut Oleski.

Tapi dia memperingatkan agar tidak melakukan pendekatan berlebihan untuk udara yang lebih segar. Lebih baik membuka jendela jika cuaca memungkinkan.

Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Dalam Rumah

9. Cuci tirai kamar mandi dengan air panas dan pemutih setiap bulan

Jagalah agar kamar mandimu bebas jamur untuk mencegah masalah pernapasan. Bersihkan kamar mandi menggunakan air panas dan pemutih setiap bulan, atau gunakan tirai murah yang bisa kamu ganti setiap beberapa bulan.

Untuk membantu menghentikan pertumbuhan jamur di kamar mandimu, selalu nyalakan kipas exhaust jika kamu memilikinya di kamar mandi.

Atau, buka jendela dan pintu saat menggunakan shower untuk membantu menjaga permukaan tetap kering.

Studi menemukan pertumbuhan berlebih dari jamur, terutama jamur hitam, adalah kontributor asma dan masalah pernapasan lainnya, menurut laporan 2017 di Integrative Medicine: A Clinician's Journal.

Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Dalam Rumah

 

10. Bekukan boneka mainan

Boneka beruang itu bisa saja penuh dengan tungau dan debu. Masukkan boneka mainan secara teratur ke dalam plastik pembungkus khusus, lalu letakkan di dalam freezer dan biarkan mendingin selama 3-5 jam.

Suhu dingin akan membunuh tungau dan debu yang dapat menyebabkan polusi udara dalam ruangan, menurut laporan 2017 di Journal of Allergy and Clinical Immunology.

11. Jangan menyemprot aerosol

Melepaskan semprotan aerosol ke udara bukanlah hal yang baik dari sudut pandang lingkungan, kata Olesik.

“Jika kamu ingin membersihkan rumahmu, saya merekomendasikan tisu atau pembersihan dengan cairan dan kain, dan dengan sarung tangan,” imbuhnya.

Baca juga: 5 Tips Lindungi Rumah dari Polusi Udara dalam Ruangan

12. Gunakan keset dengan serat sintetis

Keset pintu yang terbuat dari serat alami seperti anyaman dapat terurai dan menjadi makanan bagi tungau, jamur, hingga bakteri yang kemudian masuk ke rumahmu ketika semua orang masuk.

"Cuci semua keset setiap minggu dengan detergen yang aman," jelas Khatri.

13. Tinggalkan sepatu di dekat pintu

Meninggalkan sepatumu di dekat pintu dan tak membiarkannya masuk ke dalam rumah menjaga lantaimu tetap bersih dan mengurangi polusi udara dalam ruangan, terutama pestisida yang terlacak dari luar ruangan.

14. Nyalakan AC

"AC menghilangkan kelembaban yang ramah jamur dan menyaring alergen yang masuk ke dalam rumah," tutur Oleski.

Baca juga: Pengharum Ruangan Aroma Lemon Bikin Udara di Rumah Tak Bersih?

Pastikan untuk membersihkan atau mengganti filter sesering mungkin atau kamu malah akan memperburuk keadaan.

 

15. Jaga kebersihan hewan peliharaanmu

Sama seperti kamu melepas sepatu, selalu pastikan untuk menyeka cakar hewan peliharaanmu saat mereka masuk dari luar ruangan.

Membersihkan bulu mereka juga dapat membantu mencegah penyebaran serbuk sari di dalam ruangan.

Kamu juga dapat mencoba memandikan mereka sesering mungkin untuk membantu melarutkan zat alami penyebab alergi dalam keringat dan kulit yang menyebar ke bulunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com