Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Kompas.com - 28/04/2024, 07:09 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Siegel mengatakan bahwa ia telah melihat rekaman demonstrasi di Israel yang menyerukan kesepakatan untuk mengamankan pembebasan para sandera.

“Saya berharap dan percaya bahwa Anda semua akan melanjutkannya,” katanya, berbicara kepada para demonstran yang telah melakukan demonstrasi rutin yang menyerukan Netanyahu untuk menyetujui sebuah kesepakatan.

Brigade Ezzedine Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mempublikasikan beberapa kalimat dalam bahasa Ibrani dalam video tersebut.

“Tekanan militer tidak berhasil membebaskan putra-putra Anda yang ditawan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

“Lakukan apa yang perlu Anda lakukan sebelum terlambat,” kata pesan lain dalam bahasa Ibrani.

Baca juga: Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya Akan Letakkan Senjata jika Palestina Merdeka

Unjuk rasa di Israel

Pada hari yang sama, Sabtu, kerumunan pengunjuk rasa berkumpul di Tel Aviv menuntut pihak berwenang untuk membuat kesepakatan untuk pembebasan para sandera.

“Kesepakatan sekarang,” teriak para demonstran sambil menyerukan agar Netanyahu dan pemerintahannya mengundurkan diri.

Ayah Miran, Dani, hadir dalam unjuk rasa tersebut dan mendesak pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, untuk menyepakati sebuah kesepakatan.

“Seluruh rakyat Israel dan bangsa-bangsa di dunia ingin melihat pertumpahan darah ini diakhiri dan terutama mengakhiri penderitaan rakyat Anda,” katanya.

“Tolong, satu permintaan saya, buatlah keputusan sekarang," tambah Dani.

Penyelenggara unjuk rasa menunjukkan video tersebut saat para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel menentang pihak berwenang.

“Keith, aku mencintaimu. Kami akan berjuang sampai kamu kembali,” kata istri Siegel, Aviv, yang ikut serta dalam aksi tersebut.

Pihak berwenang Israel menuduh Sinwar merencanakan serangan 7 Oktober di mana para militan yang dipimpin Hamas menculik sekitar 250 orang.

Pihak militer mengatakan bahwa 129 orang di antaranya masih ditawan di Gaza, termasuk 34 orang yang tewas.

Serangan tersebut mengakibatkan kematian 1.170 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut angka resmi Israel.

Baca juga: Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Sementara itu, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan 34.388 orang, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan wilayah itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com