BEIJING, KOMPAS.com - China bakal menjadi tuan rumah perundingan antara kelompok Hamas dan saingannya kelompok Fatah untuk persatuan Palestina.
Hal itu dikatakan seorang diplomat yang berbasis di China pada Jumat (26/4/2024), sebagai upaya penting China dalam diplomasi Palestina di tengah perang di Gaza.
Hamas adalah kelompok militan Islam di Jalur Gaza. Sedangkan Fatah adalah gerakan Mahmoud Abbas, presiden Otoritas Palestina yang didukung Barat.
Baca juga: Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan
Tugasnya menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Sebagaimana diberitakan Reuters pada Sabtu (27/4/2024), kedua faksi Palestina yang bersaing tersebut telah gagal untuk menyelesaikan perselisihan politik mereka sejak pejuang Hamas mengusir Fatah dari Gaza dalam perang singkat pada 2007.
Washington mewaspadai langkah-langkah untuk mendamaikan kedua kelompok tersebut, karena mereka mendukung Palestinian Authority (PA) tetapi telah melarang Hamas.
Seorang pejabat Fatah mengatakan kepada Reuters bahwa delegasi, yang dipimpin oleh pejabat senior kelompok itu Azzam Al-Ahmed, telah berangkat ke China.
Seorang pejabat Hamas mengatakan tim faksi untuk perundingan, yang dipimpin oleh pejabat senior Hamas Moussa Abu Marzouk, akan terbang ke sana pada Jumat malam.
"Kami mendukung penguatan Otoritas Nasional Palestina, dan mendukung semua faksi Palestina dalam mencapai rekonsiliasi dan meningkatkan solidaritas melalui dialog dan konsultasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada briefing rutin, Jumat, tanpa mengonfirmasi pertemuan tersebut.
Baca juga: Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya
Diketahui, kunjungan ini akan menjadi kunjungan pertama delegasi Hamas ke China sejak dimulainya perang di Gaza.
Seorang diplomat China, Wang Kejian, bertemu dengan ketua Hamas Ismail Haniyeh di Qatar bulan lalu, menurut kementerian luar negeri China.
Diplomat yang bermarkas di Beijing, yang telah diberitahu mengenai masalah ini, mengatakan bahwa perundingan tersebut bertujuan untuk mendukung upaya rekonsiliasi kedua kelompok Palestina yang bertikai.
China akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan pengaruh diplomatik di Timur Tengah, di mana China mempunyai hubungan yang kuat dengan negara-negara Arab dan Iran.
Tahun lalu, Beijing menjadi perantara kesepakatan perdamaian terobosan antara musuh lama Arab Saudi dan Iran.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia berdiskusi dengan Presiden China Xi Jinping dan pejabat lainnya di Beijing pada hari Jumat tentang bagaimana China dapat memainkan peran konstruktif dalam krisis global, termasuk Timur Tengah.
Para pejabat China telah meningkatkan advokasi bagi Palestina di forum internasional dalam beberapa bulan terakhir.
China menyerukan konferensi perdamaian Israel-Palestina berskala lebih besar dan jadwal khusus untuk menerapkan solusi dua negara.
Baca juga: Perempuan ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya
Baru-baru ini, China telah mendorong Palestina untuk bergabung dengan PBB, yang menurut diplomat utama Beijing Wang Yi pekan lalu akan memperbaiki ketidakadilan dalam sejarah yang berkepanjangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.