Dia mengaku selama itu pula dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan.
Baca juga: Kapal AL Inggris Dikerahkan untuk Salurkan Bantuan ke Gaza
"Kami tidak menerima kotak kardus bantuan apa pun, tidak ada bantuan. Baru hari ini mereka mulai mendistribusikan kotak-kotak itu," katanya pada Senin.
Beberapa rumah sakit di Gaza sendiri telah melaporkan anak-anak yang meninggal karena kekurangan gizi dan kelaparan sejak bulan lalu dan telah memperingatkan akan adanya kematian lain yang dapat dicegah karena kurangnya pasokan medis.
Di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, kepala media Wissam al-Sekni mengatakan kiriman yang tiba pada hari Minggu (7/4/2024) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien, terutama antibiotik untuk mengobati luka-luka yang biasa terjadi di zona perang.
Namun, ia mengatakan kurangnya variasi makanan yang bergizi adalah masalah terbesar.
"Sebagian besar anak-anak (di rumah sakit) datang dengan kekurangan gizi, terutama bayi prematur karena kekurangan gizi pada ibunya," kata Sekni.
Di bangsal neonatal, bayi berusia empat bulan, Assem al-Najjar, tidak memiliki berat badan cukup sejak lahir.
Bayi tersebut bahkan membutuhkan operasi untuk lubang di jantung yang tidak mungkin dilakukan di Gaza saat ini.
Serangan Israel di Gaza dimulai ketika Hamas menyerbu melintasi perbatasan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyeret 253 orang lainnya ke dalam tawanan sebagai sandera, menurut perhitungan Israel.
Baca juga: Nikaragua Seret Jerman ke Mahkamah Internasional, Tuding Fasilitasi Genosida Israel di Gaza
Sedangkan, serangan di daerah kantong tersebut telah menewaskan jauh lebih banyak orang, yakni mencapai lebih dari 33.000 warga Palestina menurut otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Tekanan internasional terhadap Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza meningkat minggu lalu setelah serangan udara menargetkan konvoi bantuan dan menewaskan tujuh pekerja bantuan.
Menanggapi tekanan tersebut, Israel mengatakan telah menyetujui pembukaan kembali penyeberangan Erez ke Gaza utara dan penggunaan sementara pelabuhan Ashdod di Israel selatan untuk membawa pasokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.