Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Kompas.com - 29/03/2024, 13:03 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Dia adalah salah satu dari sekitar 1.000 ultranasionalis yang mendorong permukiman kembali di Gaza bertajuk “Permukiman Menghadirkan Keamanan”.

Ben Gvir, yang juga “mendorong emigrasi”, termasuk di antara puluhan menteri yang hadir.

“Sudah waktunya untuk pulang,” kata Gvir dari panggung yang kemudian disambut tepuk tangan meriah.

“Sudah waktunya untuk kembali ke tanah Israel. Jika kita tidak menginginkan kejadian tanggal 7 Oktober lagi, kita harus kembali ke rumah dan menguasai tanah tersebut,” ucapnya.

Di bawah naungan pohon yang luas, Yehuda Shimon sedang bermain dengan kedua putranya yang masih kecil, yang berbaring di tempat tidur gantung.

Dia telah membesarkan 10 anak di sini, di sebuah pos permukiman di Tepi Barat yang disebut Havat Gilad atau Peternakan Gilad, dekat kota Nablus, Palestina.

Di sekelilingnya terdapat desa-desa Palestina. Desa terdekat berjarak 500 meter. Dia mengatakan tidak ada kontak di antara para pemukim dengan desa itu.

Shimon dulunya pernah tinggal di Gaza dan mengeklaim mereka mendapat hak dari Tuhan untuk kembali.

“Kami harus melakukannya. Ini bagian dari wilayah Israel. Ini adalah tanah yang Tuhan berikan kepada kami, dan Anda tidak bisa menemui Tuhan dan mengatakan kepadanya, 'Baiklah, Anda memberikannya kepada saya, dan saya memberikannya kepada orang lain.' Tidak. Saya yakin pada akhirnya kami akan kembali ke Gaza," ucapnya.

BBC bertanya apa artinya ini bagi rakyat Palestina.

“Mereka punya 52 negara lain yang bisa dikunjungi di dunia. 52 negara Muslim,” kata Shimon.

Dia mengatakan, Gaza yang baru akan menjadi seperti Tel Aviv.

Baca juga: Koalisi Israel Gagal Loloskan RUU tentang Status Hukum Pemukim Yahudi di Tepi Barat

Pos-pos seperti ini semakin bertambah banyak di Tepi Barat seiring bertambahnya permukiman yang menyebabkan ketegangan dan memecah belah wilayah Palestina.

Menurut PBB, serangan pemukim terhadap warga Palestina telah meningkat sejak 7 Oktober. PBB sejak lama telah mengecam permukiman sebagai “hambatan bagi perdamaian”.

Dan kini organisasi-organisasi pemukim kembali mengincar Gaza.

Apakah ada kemungkinan yang nyata bagi para pemukim untuk menduduki pantai di Gaza?

Seorang jurnalis kawakan Israel mengatakan kepada saya bahwa hal itu tidak akan terjadi.

“Seruan untuk bermukim kembali di Gaza tidak akan diterjemahkan ke dalam kebijakan,” katanya.

Laporan tambahan oleh Wietske Burema, Goktay Koraltan dan Ariel Tagar

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com