Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Israel Serukan Pemukim Yahudi Kembali ke Gaza, Dikecam Hamas

Kompas.com - 01/01/2024, 06:36 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,ABC News

TEL AVIV, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada Minggu (31/12/2023) menyerukan kembalinya para pemukim Yahudi ke Jalur Gaza setelah perang.

Israel seperti diketahui tengah melancarkan kampanye militer terhadap Hamas di Gaza setelah kelompok Palestina itu melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober.

"Untuk mendapatkan keamanan, kita harus mengendalikan wilayah itu," kata Smotrich kepada Radio Angkatan Darat Israel dalam menanggapi pertanyaan tentang prospek pembangunan kembali permukiman di Jalur Gaza.

Baca juga: PM Netanyahu Bantah Israel Telah Lakukan Genosida di Gaza

"Untuk mengendalikan wilayah itu secara militer dalam waktu yang lama, kita membutuhkan kehadiran warga sipil," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Israel telah secara sepihak menarik pasukan dan pemukim terakhirnya pada 2005, mengakhiri kehadirannya di Jalur Gaza yang dimulai pada 1967. Namun, mereka tetap memegang kendali penuh atas perbatasan wilayah tersebut.

Semua pemukiman di tanah Palestina yang diduduki dianggap ilegal di bawah hukum internasional, terlepas dari apakah hal tersebut disetujui oleh Israel.

Smotrich juga mengatakan bahwa Israel harus mendorong sekitar 2,4 juta warga Palestina di wilayah itu untuk pindah ke negara lain.

"Jika kita bertindak dengan cara yang benar secara strategis dan mendorong emigrasi, jika ada 100.000 atau 200.000 orang Arab di Gaza dan bukannya 2 juta, seluruh wacana tentang hari setelah (perang) akan sangat berbeda," katanya.

Smotrich adalah kepala partai ultranasionalis Zionisme Religius yang merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa.

"Kita akan membantu merehabilitasi para pengungsi ini di negara-negara lain dengan cara yang baik dan manusiawi dengan kerja sama masyarakat internasional dan negara-negara Arab di sekitar kita," tambahnya.

Baca juga: PM Netanyahu Nyatakan Perang Gaza Akan Terus Berlanjut Berbulan-bulan

Hamas mengecam

Hamas mengutuk komentar Smotrich sebagai "ejekan keji dan kejahatan perang".

"Warga Gaza akan berdiri teguh dan tabah dalam menghadapi semua upaya untuk menggusur mereka dari tanah dan rumah mereka," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memang belum secara resmi menyarankan rencana untuk mengusir warga Gaza maupun mengirim pemukim Yahudi kembali ke wilayah itu sejak perang pecah.

Namun, Netanyahu telah beberapa kali mengindikasikan hal tersebut. Dalam beberapa kesempatan, PM Israel mengatakan negaranya akan mengambil tanggung jawab penuh atas keamanan Gaza.

Misalnya, dalam sebuah wawancara televisi dengan ABC News yang disiarkan pada Senin (6/11/2023), Netanyahu menyebut Israel akan mengambil tanggung jawab penuh atas keamanan Jalur Gaza untuk waktu yang tidak terbatas setelah perang dengan Hamas berakhir.

"Israel, untuk jangka waktu yang tidak terbatas, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan," kata dia kala itu. 

Baca juga: Netanyahu Bersumpah Hamas Harus Hancur

Serangan Israel ke Gaza sendiri dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas telah menewaskan 21.822 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Sementara pertempuran sengit terus berlangsung, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 85 persen penduduk di Gaza sekarang telah mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com