Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris dan Australia Serukan Penghentian Pertempuran Segera di Gaza, Tekanan kepada Israel Meningkat

Kompas.com - 22/03/2024, 16:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Inggris dan Australia pada Jumat (22/3/2024) menyerukan perlunya penghentian pertempuran segera di Gaza.

Desakan kedua negara itu datang ketika tekanan diplomatik terhadap Israel tengah meningkat untuk memikirkan kembali rencana meluncurkan serangan darat ke kota Rafah di Gaza selatan.

Jadi, dalam sebuah pernyataan setelah melakukan pembicaraan di Adelaide, Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan dari Australia dan Inggris menekankan urgensi penghentian pertempuran segera di Gaza untuk memungkinkan bantuan mengalir dan para sandera dibebaskan.

Baca juga: Hamas Tuduh Israel Sabotase Perundingan Gencatan Senjata

Seruan ini muncul hanya beberapa jam sebelum Amerika Serikat diperkirakan akan mengajukan sebuah resolusi ke Dewan Keamanan PBB yang akan menekankan perlunya gencatan senjata segera.

AS telah berbulan-bulan memveto seruan untuk resolusi yang mencakup bahasa tersebut, melindungi sekutu terdekatnya di Timur Tengah, Israel, dari kecaman PBB saat mereka membalas serangan 7 Oktober.

Namun, ada kekhawatiran di Washington mengenai korban jiwa akibat serangan Israel ke Gaza yang telah berlangsung selama lima bulan dan dampak politik di seluruh Timur Tengah.

Operasi ini telah membuat dunia Arab marah dan merenggut hampir 32.000 nyawa, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.

Ada juga kecurigaan di Washington bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mungkin memperpanjang perang karena alasan politik.

Sebuah resolusi PBB akan memberikan tekanan kepadanya, dan juga Israel, untuk meredam operasi tersebut. Namun, masih jauh dari jelas bahwa resolusi apa pun akan menghentikan perang sama sekali.

Baca juga: AS Sebut Israel Tewaskan Orang Nomor 3 Hamas

Mengesampingkan para pengkritiknya, Netanyahu telah bersumpah untuk mengintensifkan operasi dengan bergerak ke Rafah.

Seruan London untuk "penghentian pertempuran segera" merupakan tanda bahwa Inggris juga semakin cemas tentang jumlah korban dan dampak dari apa yang disebut Israel sebagai Operasi Pedang Besi.

Sebagaimana dilansir Kantor berita AFP, Inggris dan Australia mengatakan, penghentian pertempuran sangat dibutuhkan untuk memungkinkan bantuan mengalir dan para sandera dibebaskan sebagai langkah penting menuju gencatan senjata yang permanen dan berkelanjutan.

Keduanya menyebut krisis kemanusiaan di Gaza sebagai "bencana" dan meminta Israel untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan yang segera, aman, tanpa hambatan, dan meningkat untuk menjangkau warga Palestina di Gaza.

Inggris juga merupakan anggota Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto, bersama dengan Amerika Serikat, Rusia, China, dan Perancis.

Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan dari Australia dan Inggris juga mengutuk "invasi skala penuh, ilegal dan tidak bermoral Rusia ke Ukraina" dan menuntut agar Rusia menarik pasukannya.

Baca juga: Hamas-Houthi Adakan Pertemuan Jarang Terjadi, Apa yang Dibahas?

"Para menteri meminta semua pihak yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia, terutama Tiongkok, untuk menahan diri dari membantu Rusia melanjutkan perangnya dengan cara apa pun dan meyakinkan Rusia untuk mengakhiri perangnya yang ilegal," demikian pernyataan tersebut.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com