Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Tuduh Israel Sabotase Perundingan Gencatan Senjata

Kompas.com - 20/03/2024, 12:42 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Ketua Hamas yang bermarkas di Qatar, Ismail Haniyeh, pada Selasa (19/3/2024) menuduh Israel menyabotase perundingan gencatan senjata dengan menyerang rumah sakit Al Shifa.

Militer Israel mengatakan, puluhan anggota Hamas tewas dan ratusan lainnya ditahan dalam serangan di rumah sakit terbesar di Gaza itu pada Senin (18/3/2024).

Al Shifa adalah kompleks rumah sakit yang dipenuhi pasien dan pengungsi.

Baca juga: AS Sebut Israel Tewaskan Orang Nomor 3 Hamas

“Tindakan pasukan pendudukan Zionis di Kompleks Medis Al Shifa menegaskan niat mereka menghalangi pemulihan kehidupan di Gaza dan melucuti aspek-aspek penting dari keberadaan manusia,” kata Haniyeh, dikutip dari kantor berita AFP.

“Penargetan yang disengaja terhadap petugas polisi dan pejabat pemerintah di Gaza menggambarkan upaya mereka menabur kekacauan dan melanggengkan kekerasan di antara masyarakat kita yang tangguh."

"Hal ini juga menunjukkan upaya para pemimpin pendudukan untuk menyabotase perundingan yang sedang berlangsung di Doha,” tambahnya.

Baca juga:

Negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera sedang berlangsung di Doha. Proposal balasan akan segera diajukan ke Hamas, kata Qatar pada Selasa (19/3/2024).

Kepala Mossad David Barnea sudah terbang ke Doha untuk melakukan pembicaraan dengan perdana menteri Qatar dan para pejabat Mesir pada Senin (18/3/2024).

Pembicaraan ini adalah yang pertama sejak para mediator gagal mencapai gencatan senjata sebelum bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Siapa Saja Para Pemimpin Hamas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com