Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jepang Minta Suporter Jangan Bertandang ke Korea Utara

Kompas.com - 20/03/2024, 12:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Jepang meminta para suporter Tim Samurai Biru untuk tidak bertandang ke Korea Utara dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pertandingan leg kedua Jepang vs Korea Utara akan digelar di Pyongyang pada 26 Maret 2024, setelah leg pertama di Tokyo pada Kamis (21/3/2024)

Laga di Pyongyang adalah pertemuan pertama kedua tim sejak pertandingan di Korea Utara pada 2011.

Baca juga: AS dan Jepang Dukung Pelarangan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

“Seperti yang Anda ketahui, Korea Utara memiliki pandangan yang tidak bersahabat terhadap Jepang dan perjalanan ke sana tidak disarankan bagi masyarakat umum,” kata Kemenlu Jepang di media sosial X, sebelumnya bernama Twitter.

Jepang sejak lama sudah meminta para warganya jangan pergi ke Korea Utara, tetapi tidak secara tegas melarangnya.

Adapun Jepang dan Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik.

Kantor berita AFP melaporkan, tidak diketahui berapa banyak suporter Jepang yang akan bertandang ke Korea Utara, apalagi mereka membutuhkan visa Korut untuk melakukannya.

Sebanyak 14 pejabat pemerintah dan sejumlah kecil media akan mendampingi tim Jepang untuk laga tersebut, menurut laporan stasiun tv NHK.

Baca juga:

Hubungan kedua negara sejak lama dirundung masalah, termasuk kompensasi pendudukan brutal Jepang di Semenanjung Korea pada 1910-1945, dan baru-baru ini karena penembakan rudal Pyongyang ke wilayah Jepang.

Penculikan warga Jepang oleh agen Korea Utara pada 1970-an sampai 1980-an—yang dipaksa melatih mata-mata dalam bahasa dan adat istiadat Jepang—juga sejak lama menjadi perdebatan utama.

Pertandingan di Tokyo diperkirakan akan dihadiri kontingen pendukung Korea Utara dalam jumlah besar yang berasal dari komunitas etnis Korea yang sudah lama ada di Jepang, berjumlah sekitar 300.000 orang.

Kebanyakan dari mereka adalah keturunan warga sipil yang saat masa penjajahan Jepang di Semenanjung Korea.

Baca juga: Pasang Surut Hubungan Rusia dan Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com