Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Tak Tahu Berapa Banyak Sandera dari Israel yang Masih Hidup di Gaza

Kompas.com - 05/03/2024, 15:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Salah satu pemimpin senior Hamas, Bassem Naim, pada Senin (4/3/2024) mengaku tidak tahu berapa banyak sandera dari Israel yang masih hidup di Gaza.

“Mengenai para tahanan, kami tidak tahu persis siapa di antara mereka yang masih hidup atau mati, terbunuh karena serangan atau kelaparan,” kata Naim kepada wartawan kantor berita AFP dari Cairo, ibu kota Mesir.

“Ada tahanan yang ditahan oleh banyak kelompok di berbagai tempat (di seluruh wilayah Palestina)," lanjutnya.

Baca juga: Siapa Saja Para Pemimpin Hamas?

Naim yang merupakan mantan Menteri Kesehatan Gaza menambahkan, “Gencatan senjata diperlukan agar kita dapat melakukan (pemeriksaan) terhadap masalah ini... mengenai nama, nomor, dan status mereka apakah masih hidup atau sudah meninggal.”

Persoalan sandera adalah inti dari perundingan gencatan senjata perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Cairo.

Para mediator dari Qatar dan Mesir berdiskusi dengan utusan Amerika Serikat (AS) dan Hamas untuk pembicaraan hari kedua pada Senin.

Pemerintah Israel menolak mengirimkan delegasinya ke perundingan di Cairo dengan alasan tidak diberikan daftar sandera yang masih hidup oleh Hamas, menurut laporan media Israel.

Akan tetapi, Naim mengeklaim bahwa rincian status para tahanan tidak termasuk di dokumen atau proposal apa pun yang beredar selama proses negosiasi.

Baca juga:

Sekitar 250 sandera dibawa ke Jalur Gaza saat perang pecah pada 7 Oktober 2023. Menurut Israel, 130 sandera masih ditahan di sana, termasuk 31 orang yang diduga tewas.

Hamas pada Jumat (1/3/2024) menyebutkan, ada tujuh sandera lagi yang tewas karena operasi militer Israel di Gaza, tetapi AFP tidak dapat mengonfirmasinya secara independen.

Pada Desember 2023, militer Israel mengumumkan bahwa tentaranya membunuh tiga sandera secara tidak sengaja karena salah mengira mereka adalah ancaman.

Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data Israel.

Adapun serangan balasan Israel di Gaza merenggut sedikitnya 30.534 nyawa, mayoritas perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Baca juga: Mengapa Hamas dan Israel Berperang di Gaza?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com