Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas: Serangan Israel di Rafah Mengancam Perundingan Pembebasan Sandera

Kompas.com - 11/02/2024, 21:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Kelompok Hamas memperingatkan Israel terkait serangan di Rafah Palestina bisa mengancam perundingan mengenai pembebasan sandera.

Hal itu diungkapkan Hamas pada Minggu (11/2/2024) ketika Israel ingin memperluas operasi militernya di Kota Rafah.

"Setiap serangan yang dilakukan tentara pendudukan di kota Rafah akan merusak perundingan pertukaran," kata seorang pemimpin kelompok Hamas kepada AFP.

Baca juga: PM Israel Perintahkan Tentaranya Evakuasi Warga Sipil di Rafah, padahal Ada 1,3 Juta Orang

Sebelumnya, pada awal pekan ini Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa dirinya telah memberi tahu pasukannya untuk bersiap memasuki kota Rafah.

Rencana itu sebagai bagian dari tujuan Israel untuk menghancurkan Hamas, imbas serangan mematikan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Namun PM Israel menghadapi seruan dari banyak pihak, termasuk sekutunya untuk tidak menyerang kota di perbatasan dengan Mesir.

Sebab, Rafah telah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi warga Gaza yang melarikan diri dari pemboman tanpa henti Israel di wilayah pesisir lainnya.

Pemerintah negara-negara asing, termasuk sekutu utama Israel, Amerika Serikat, dan organisasi-organisasi kemanusiaan telah menyuarakan keprihatinan mendalam mengenai dampak dari serangan di Rafah terhadap warga sipil yang menjadi pengungsi.

Sekitar 1,4 juta orang, atau sekitar setengah dari total penduduk Gaza memadati Rafah yang tinggal di luar atau di tenda-tenda.

Bahkan para pengungsi juga mulai kekurangan makanan, air, pasokan medis dan kebutuhan lainnya.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu, Netanyahu mengatakan kepada stasiun televisi AS ABC News bahwa mereka yang mendesak Israel untuk tidak masuk ke Rafah secara efektif memberikan izin kepada Hamas untuk tetap tinggal di Rafah.

Hamas menyandera sekitar 250 orang pada 7 Oktober, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. Israel mengatakan 132 orang masih berada di Gaza tetapi 29 orang diperkirakan tewas.

Baca juga: Israel Tingkatkan Serangan ke Rafah meski Ada Peringatan dari AS dan PBB

Perundingan baru untuk menghentikan pertempuran telah diadakan di Kairo, dan Hamas terbuka terhadap gencatan senjata.

Termasuk kemungkinan pertukaran sandera dengan perempuan dan anak-anak yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com