Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Sebut Yahya Sinwar Tak Lagi Pimpin Aksi Militer Hamas dan Terus Bersembunyi

Kompas.com - 06/02/2024, 15:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Senin (5/2/2024) mengatakan, pemimpin Hamas di Gaza yaitu Yahya Sinwar sudah tidak memimpin aksi militer kelompok itu lagi.

Gallant juga mengeklaim, Sinwar terus bersembunyi dari satu tempat ke tempat lain. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut dugaan lokasi Sinwar saat ini.

Israel menuduh Sinwar mendalangi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu tak pernah terlihat lagi. Perang Israel-Hamas kini hampir memasuki bulan kelima.

Baca juga: Menteri Israel Kritik Joe Biden, PM Netanyahu Buru-buru Konfirmasi

Serangan Hamas mengakibatkan kematian lebih dari 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data resmi.

Dalam serangan balasan Israel, setidaknya 27.472 orang yang mayoritas adalah wanita, anak-anak, dan remaja tewas di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas itu.

Beberapa pekan terakhir militer Israel menggempur Khan Yunis, kota utama di Gaza selatan dan kampung halaman Sinwar.

Menurut Gallant, Sinwar kini mengkhawatirkan kelangsungan hidup pribadinya dan sudah tidak memimpin pasukan lagi.

Baca juga:

Sinwar bergabung dengan Hamas ketika Syekh Ahmad Yassin mendirikan kelompok tersebut pada 1987, sekitar dimulainya pemberontakan Palestina pertama—atau intifada—melawan pendudukan Israel.

Sejauh ini pasukan Israel di Gaza gagal menemukan satu pun pemimpin utama Hamas.

“(Israel) akan menjangkau tempat-tempat yang belum pernah kita perangi... hingga benteng terakhir Hamas, yaitu Rafah,” ujar Gallant, dikutip dari kantor berita AFP.

Kota Rafah di selatan berbatasan dengan Mesir, dan sekarang menampung lebih dari separuh penduduk Gaza yang mengungsi akibat perang.

Baca juga: Israel Serang Ribuan Target Hezbollah di Suriah dan Lebanon sejak Perang Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com