Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Pelajari Rencana 3 Tahap Gencatan Senjata dengan Israel di Gaza

Kompas.com - 01/02/2024, 08:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Hamas pada Rabu (31/1/2024) mempelajari rencana tiga tahap gencatan senjata dengan Israel di Gaza, kata salah satu sumber dari kelompok Palestina tersebut.

Menurut sumber itu, Hamas sedang mempertimbangkan proposal yang dibuat mediator di Paris untuk gencatan senjata kedua, ketika perang melawan Israel berlangsung hampir empat bulan.

Gencatan senjata sebelumnya pada November 2023 berlangsung seminggu, dan rencana terbaru ini akan menghentikan pertempuran selama enam pekan.

Baca juga: Israel Banjiri Terowongan Bawah Tanah Hamas di Gaza dengan Air Laut

Dalam enam minggu tersebut, pada tahap pertama Israel akan membebaskan 200-300 tahanan Palestina yang tidak dianggap tawanan dengan keamanan tinggi.

Sebagai imbalannya, Israel meminta pembebasan 35-40 sandera yang ditahan di Gaza, kata sumber Hamas yang dekat dengan mediator yaitu Mesir dan Qatar, dikutip dari kantor berita AFP.

Hanya perempuan, anak-anak, dan laki-laki sakit berusia di atas 60 tahun yang ditawan di Gaza yang akan dibebaskan pada tahap ini, kata sumber Hamas kepada AFP. Ia menolak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah ini.

Hamas menyandera sekitar 250 orang sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Israel mengatakan, 132 sandera masih di Gaza termasuk sedikitnya 29 orang yang diyakini tewas.

Serangan balasan Israel yang tanpa henti kemudian merenggut sedikitnya 26.900 nyawa di Gaza, mayoritas wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan wilayah itu yang dikelola Hamas.

Baca juga:

Perang Israel-Hamas menyebabkan sebagian besar penduduk Gaza yang berjumlah 2,4 juta orang mengungsi. PBB memperingatkan bahwa kelaparan akan segera terjadi.

Berdasarkan perjanjian baru, pengiriman bantuan akan ditingkatkan dengan masuknya 200-300 truk per hari.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (30/1/2024) menepis kemungkinan penarikan angkatan bersenjata Israel dari Gaza.

Tahap kedua dan ketiga yang dibahas dalam perjanjian ini berkaitan dengan pertukaran jenazah oleh kedua pihak, serta kontrol penyeberangan perbatasan Gaza dan pembangunan kembali wilayah yang hancur.

Mesir dan Qatar akan bertindak sebagai mediator gencatan senjata Israel-Hamas, berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan Perancis.

Baca juga: Mengenal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang Stafnya Dituding Bantu Hamas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com