Sebagian besar orang Palestina di Yordania memiliki kewarganegaraan penuh dan menikmati hak-hak yang sama dengan penduduk lainnya.
Baca juga: Bandara Tersibuk di AS Diblokir Massa Protes Pro-Palestina
Lebanon, Suriah, dan Mesir diperkirakan menjadi rumah bagi lebih dari satu juta orang Palestina.
Di Lebanon, mayoritas pengungsi Palestina tinggal di kamp-kamp pengungsi sejak 1948 dan tidak memiliki akses kepada hak-hak sipil ataupun sosial.
Adapun orang-orang Palestina di Suriah menikmati hak warga sipil yang setara dengan penduduk Suriah. Sayangnya, setelah perang Suriah pecah, banyak orang Palestina kabur dari negara ini.
“Kehadiran orang-orang Palestina di Teluk Arab muncul hampir seabad yang lalu,” demikian tulis Youssef Courbage dan Hala Nofal di buku mereka, Palestinians Worldwide: A Demographic Study.
“Arab Saudi dan Kuwait menarik 90 persen pekerja Palestina di Teluk sebelum Perang Teluk kedua (pada 1990). Setelahnya, (mereka) sebagian besar pergi ke Qatar dan Uni Emirat Arab,” tambah Courbage dan Nofal.
Profesor Dawn Chatty mengemukakan bahwa negara-negara Teluk menerima pengungsi Palestina sebab mereka benar-benar membutuhkan pekerja terdidik yang bisa berbahasa Inggris dan Arab.
Orang-orang Palestina memenuhi persyaratan karena mereka memperoleh edukasi selama tinggal di kamp-kamp UNRWA.
Mayoritas diaspora Palestina yang kini berada di luar Timur Tengah bermigrasi menjelang akhir Abad 19, ketika wilayah mereka di bawah kendali Kekaisaran Ottoman.
Penindasan dari gerakan pertama dari kelompok nasionalis Arab dan juga krisis ekonomi membuat banyak pedagang Palestina beragama Kristen yang kabur - terutama menuju Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Migrasi demi migrasi susulan pun terjadi setelah kehancuran Kekaisaran Ottoman, dan juga pembentukan Israel. Namun, sulit untuk menghitung total orang-orang Palestina di diaspora global secara akurat.
“Di negara-negara Amerika Latin, perkiraan jumlah orang Palestina diliputi ambiguitas, sebab mereka disebut “orang Arab” di bawah satu kategori,” tulis Courbage dan Nofal.
Komunitas Palestina di Chili diperkirakan mencapai jumlah 500.000 orang – menjadikan negara Amerika Latin ini menjadi “rumah” populasi Palestina terbesar di luar Timur Tengah.
Jumlah orang Palestina yang tinggal di Honduras, Guatemala, dan Brasil juga cukup signifikan.
Migrasi orang Palestina ke Amerika Serikat juga terjadi sejak akhir Abad 19.
Sekarang ini, diperkirakan ada 200.000 orang Palestina yang tinggal di Amerika Serikat.
Adapun di Eropa, populasi orang Palestina terbesar ada di Jerman, kemudian diikuti Inggris, Yunani, Perancis, Denmark, dan Swedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.