Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sekian Banyak Pengungsi Palestina di Dunia, ke Mana Saja Perginya?

NEW YORK, KOMPAS.com - Saat ini diperkirakan ada lebih dari 6 juta pengungsi Palestina, membuat mereka menjadi salah satu populasi pengungsi terbesar di dunia.

Sebagian besar dari mereka tinggal di wilayah-wilayah Palestina dan para negara tetangga.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hampir 1,9 juta orang menjadi pengungsi dalam negeri di Gaza menyusul serangan Israel ke wilayah itu pada Oktober lalu.

Walaupun diaspora Palestina berada di seluruh dunia, mayoritas dari mereka tinggal di Timur Tengah.

Mengapa banyak orang Palestina meninggalkan tanah asal mereka?

Negara-negara mana saja yang menjadi tujuan mereka dan kenapa mereka menuju ke sana?

Mengapa warga Palestina mengungsi?

Pengungsian adalah bagian signifikan dalam sejarah Palestina semenjak dibentuknya negara Israel.

Pada 1947, tidak lama setelah Perang Dunia II berakhir, PBB yang waktu itu baru saja dibentuk mengadopsi Resolusi 181.

Resolusi ini adalah rencana pemisahan Mandat Inggris atas Palestina menjadi negara Arab dan negara Yahudi.

Palestina sendiri dikuasai Inggris sejak 1922 dan saat itu jumlah orang-orang Yahudi yang bermigrasi ke sana kian meningkat –terutama mereka yang kabur dari kekejaman Nazi di Eropa.

Ketegangan antara orang-orang Arab dan Yahudi pun muncul.

“Pada titik ini, orang-orang Eropa merasa bersalah atas Holokos, dan mereka berusaha mengakomodir apa yang diasumsikan merupakan imigrasi Yahudi Eropa ke Palestina,” ujar Profesor Dawn Chatty dari Pusat Kajian Pengungsian Universitas Oxford.

Meski orang-orang Arab Palestina menolak Resolusi 181, yang menetapkan teritori lebih besar untuk populasi Yahudi yang lebih kecil, Israel mendeklarasikan kemerdekaan dengan menggunakan rencana pemisahan ini sebagai dasar mereka.

Perang tahun 1948 yang terjadi setelah pembentukan Israel menyebabkan sekitar 750.000 orang Palestina diusir atau kabur dari wilayah yang sekarang menjadi Israel.

Orang-orang Palestina menyebut peristiwa ini sebagai Nakba, bahasa Arab untuk “malapetaka”.

Setelah perang 1948 berhenti, Israel tidak mengizinkan para pengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

Israel kemudian menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza setelah Perang Enam Hari 1967. Kali ini, lebih dari 325.000 warga Palestina melarikan diri –sebagian besar ke Yordania (menurut data PBB).

Tahun-tahun berikutnya, sekitar 21.000 orang Palestina setiap tahun mengungsi dari area yang dikontrol Israel.

Israel menolak tuntutan Palestina untuk mengembalikan para pengungsi ke tempat tinggal mereka dalam negosiasi perdamaian apa pun.

Berapa banyak pengungsi Palestina di dunia?

UNRWA, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Tengah, didirikan pada 1949 untuk mengawasi program-program bantuan bagi para pengungsi Palestina.

UNRWA mendefinisikan “pengungsi Palestina” sebagai “orang-orang yang tempat tinggal sejatinya adalah Palestina antara 1 Juni 1946 dan 15 Mei 1948, yang kehilangan rumah dan pekerjaan sebagai akibat dari konflik 1948”.

Keturunan orang-orang dalam definisi ini, termasuk anak-anak adopsi, juga memenuhi persyaratan untuk mendaftarkan diri sebagai pengungsi.

UNRWA menyatakan ketika organisasi mulai beroperasi pada 1950, sedikitnya ada 750.000 pengungsi Palestina yang mereka bantu.

Kini, sekitar 5,9 juta pengungsi Palestina memenuhi syarat untuk mendapatkan pelayanan UNRWA.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 1.5 juta orang tinggal di 58 kamp pengungsi yang diakui UNRWA.

Kamp-kamp ini ada di Yordania, Lebanon, Suriah, Jalur Gaza, dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Terdapat pula area-area di luar kamp-kamp UNRWA yang menjadi tempat bernaung pengungsi Palestina, seperti Yarmouk, yang terletak di dekat Damaskus, ibukota Suriah.

Kenapa bisa ada kamp-kamp pengungsi Palestina di Gaza dan Tepi Barat?

Profesor Dawn Chatty menjelaskan bahwa akibat pembentukan negara Israel, banyak orang Arab Palestina yang tadinya tinggal di teritori yang ditetapkan sebagai wilayah negara Yahudi melarikan diri ke teritori yang diperuntukkan untuk negara Arab.

“Mereka mencari suaka di Gaza dan Tepi Barat. Mereka menjadi pengungsi 1948,” jelasnya.

Data UNRWA menunjukkan lebih dari 871.000 pengungsi terdaftar hidup di Tepi Barat, dan seperempatnya tinggal di 19 kamp pengungsi.

Sementara di Gaza, terdapat sekitar 1,7 juta pengungsi, dan sekitar 620.000 dari mereka tinggal di delapan kamp yang diakui UNRWA.

Seberapa besar diaspora Palestina di seluruh dunia?

Selain dari 3,3 juta orang Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan 2,3 juta orang Palestina di Gaza, terdapat juga 1,75 juta orang Palestina yang tinggal di Israel (sekitar 20 persen dari total populasi Israel).

Semua orang Palestina di luar wilayah-wilayah ini membentuk diaspora yang lebih besar, termasuk mereka yang meninggalkan tanah air mereka sebelum 1948 (akibatnya tidak masuk hitungan PBB), keturunan mereka, dan juga mereka yang meninggalkan tanah leluhur tapi tidak mendaftarkan diri sebagai pengungsi.

Menurut angka terakhir yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Palestina, sekitar 7,3 juta orang Palestina hidup di diaspora global, meliputi kawasan Timur Tengah, Amerika Latin, sampai Australia.

Kendati demikian, Badan Pusat Statistik Palestina hanya menghitung orang-orang Palestina yang memiliki kartu tanda penduduk atau yang terdaftar sebagai pengungsi. Jadi, total populasi diaspora bisa saja jauh lebih besar.

Secara keseluruhan, lebih dari enam juta orang Palestina tinggal di negara-negara Arab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Data juga menunjukkan sekitar setengah dari para eksil ini tinggal di Yordania, yang berbatasan dengan Israel di sebelah timur.

Sebagian besar orang Palestina di Yordania memiliki kewarganegaraan penuh dan menikmati hak-hak yang sama dengan penduduk lainnya.

Lebanon, Suriah, dan Mesir diperkirakan menjadi rumah bagi lebih dari satu juta orang Palestina.

Di Lebanon, mayoritas pengungsi Palestina tinggal di kamp-kamp pengungsi sejak 1948 dan tidak memiliki akses kepada hak-hak sipil ataupun sosial.

Adapun orang-orang Palestina di Suriah menikmati hak warga sipil yang setara dengan penduduk Suriah. Sayangnya, setelah perang Suriah pecah, banyak orang Palestina kabur dari negara ini.

“Kehadiran orang-orang Palestina di Teluk Arab muncul hampir seabad yang lalu,” demikian tulis Youssef Courbage dan Hala Nofal di buku mereka, Palestinians Worldwide: A Demographic Study.

“Arab Saudi dan Kuwait menarik 90 persen pekerja Palestina di Teluk sebelum Perang Teluk kedua (pada 1990). Setelahnya, (mereka) sebagian besar pergi ke Qatar dan Uni Emirat Arab,” tambah Courbage dan Nofal.

Profesor Dawn Chatty mengemukakan bahwa negara-negara Teluk menerima pengungsi Palestina sebab mereka benar-benar membutuhkan pekerja terdidik yang bisa berbahasa Inggris dan Arab.

Orang-orang Palestina memenuhi persyaratan karena mereka memperoleh edukasi selama tinggal di kamp-kamp UNRWA.

Di mana diaspora Palestina berada selain di Timur Tengah?

Mayoritas diaspora Palestina yang kini berada di luar Timur Tengah bermigrasi menjelang akhir Abad 19, ketika wilayah mereka di bawah kendali Kekaisaran Ottoman.

Penindasan dari gerakan pertama dari kelompok nasionalis Arab dan juga krisis ekonomi membuat banyak pedagang Palestina beragama Kristen yang kabur - terutama menuju Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Migrasi demi migrasi susulan pun terjadi setelah kehancuran Kekaisaran Ottoman, dan juga pembentukan Israel. Namun, sulit untuk menghitung total orang-orang Palestina di diaspora global secara akurat.

“Di negara-negara Amerika Latin, perkiraan jumlah orang Palestina diliputi ambiguitas, sebab mereka disebut “orang Arab” di bawah satu kategori,” tulis Courbage dan Nofal.

Komunitas Palestina di Chili diperkirakan mencapai jumlah 500.000 orang – menjadikan negara Amerika Latin ini menjadi “rumah” populasi Palestina terbesar di luar Timur Tengah.

Jumlah orang Palestina yang tinggal di Honduras, Guatemala, dan Brasil juga cukup signifikan.

Migrasi orang Palestina ke Amerika Serikat juga terjadi sejak akhir Abad 19.

Sekarang ini, diperkirakan ada 200.000 orang Palestina yang tinggal di Amerika Serikat.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/15/163451170/sekian-banyak-pengungsi-palestina-di-dunia-ke-mana-saja-perginya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke