Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Tentara Rusia Tuntut Suaminya Dipulangkan dari Perang Ukraina

Kompas.com - 13/12/2023, 14:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MOSKWA, KOMPAS.com - Kerabat warga Rusia yang dimobilisasi dan dikirim untuk berperang di Ukraina berkumpul untuk membentuk gerakan protes.

Mereka mengorganisir aksi unjuk rasa dan flash mob, mengajukan permohonan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut kembalinya suami maupun anak laki-laki mereka dari garis depan perang di Ukraina.

Pihak berwenang berusaha menghentikan tindakan mereka karena khawatir aksi protes akan meluas.

Baca juga: Rusia Putuskan Akan Gelar Pemungutan Suara Pilpres di 4 Wilayah Ukraina yang Dicaplok

Militer Rusia mengatakan, mobilisasi di Rusia tetap berlaku sampai diakhiri oleh presiden. Dengan demikian, anggota wajib militer akan tetap berada di garis depan tanpa batas waktu dan tanpa ketentuan untuk merotasinya.

Aksi protes semakin meningkat menyusul berita bahwa Presiden Putin telah mengamnesti terpidana kriminal yang dihukum karena pelanggaran serius, jika mereka ikut serta dalam perang melawan Ukraina.

Tanggal 14 Desember 2023 akan dilangsungkan sesi tanya jawab tahunan Vladimir Putin "Direct Line," yang disiarkan di televisi.

Kanal aplikasi Telegram Put' domoi (Way Home), yang memiliki 30.500 pengguna dan berfokus pada isu-isu seputar mobilisasi, melaporkan bahwa lembaga penyiaran itu telah dibanjiri dengan pertanyaan-pertanyaan dari keluarga para tentara Rusia yang putus asa dengan mobilisasi.

Lelah dan tidak ada motivasi

"Suami dan saudara laki-laki saya berada di garis depan. Mereka dipanggil pada awal mobilisasi, dan mereka tidak mendapat cuti selama sembilan bulan – mereka harus tetap berada di zona pertempuran,” kata Tatiana.

"Anak saya bertanya mengapa hanya ayahnya yang harus berjuang. Dari semua ayah yang memiliki anak seusianya, hanya dia yang dipanggil.”

Tatiana setuju untuk berbicara dengan DW, tapi dia tidak mau mengungkapkan informasi pribadi apa pun, dan namanya disamarkan.

"Bukan saya takut dengan keselamatanku, tapi suami dan saudara laki-laki saya--hal ini bisa membahayakan mereka,” tegasnya.

Tatiana mengatakan, perwakilan gubernur di wilayahnya menawarkan kontrak kepada suami dan saudara laki-lakinya dengan militer Rusia.

"Tapi mereka semua sudah lelah, kehabisan tenaga, mereka tidak punya kekuatan dan motivasi," katanya. Semua pertanyaannya kepada pihak berwenang tidak dijawab.

Sementara itu, media melaporkan bahwa para pejabat teras militer Rusia sedang berusaha mencapai kesuksesan di garis depan sebelum penampilan besar Putin di televisi.

Baca juga: Tentara Rusia yang Hancurkan Tank Leopard Jerman di Ukraina Diganjar Bonus Rp 180 Juta

Acara tahunan Direct Line dengan Presiden Putin disiarkan live ke seluruh negeri.AFP/GETTY IMAGES/ALEXANDER NEMENOV via DW INDONESIA Acara tahunan Direct Line dengan Presiden Putin disiarkan live ke seluruh negeri.
"Bawa mereka pulang”

Kerabat tentara Rusia yang bertugas di Unit Militer No. 95411 (Distrik Militer Barat) mengeklaim, pasukan wajib militer yang luka-luka ringan juga ikut dikirim untuk menyerbu Kota Avdiivka, dekat Donetsk, pada November lalu.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com