Balfour duduk di eselon atas aristokrasi Inggris. Dia adalah seorang intelektual yang masuk parlemen dari Partai Konservatif, tak lama setelah menyelesaikan studi di Universitas Cambridge.
Berasal dari Skotlandia, Balfour menjadi Perdana Menteri Inggris dari tahun 1902 hingga 1905. Dia menghabiskan sebagian besar kareirnya mengurus isu-isu yang berkaitan dengan kebijakan luar negeri Inggris.
Balfour mempromosikan gagasan bahwa pemerintah Inggris harus memberikan dukungan yang jelas kepada Zionisme. Zionisme merupakan gerakan politik yang lahir di Eropa pada akhir abad ke-19.
Baca juga: Demonstrasi Pecah di Beberapa Wilayah Israel, Termasuk di Luar Kediaman PM Netanyahu
Gerakan ini mengupayakan pembentukan sebuah negara Yahudi di Palestina, sebuah wilayah yang mereka klaim sebagai Tanah Israel.
Balfour berjasa meyakinkan Kabinet Perang Inggris untuk mengeluarkan deklarasi tersebut.
Dia menuntaskan upaya ini dengan dukungan dari para pemimpin Yahudi berpengaruh di Inggris, antara lain Chaim Weizmann dan Lionel Walter Rothschild.
Beberapa kalangan yakin bahwa Balfour adalah seorang Zionis Kristen yang tertarik pada isu pendirian negara Israel setelah mendalami sejarah Yahudi dari Perjanjian Lama di Alkitab.
Namun sejumlah kalangan lainnya berpendapat bahwa Balfour tertarik untuk mendukung proyek Zionis dari sudut pandang strategis, bahwa dia mengincar keuntungan politik.
Balfour mengirim surat bersejarah itu ke rumah Baron Lionel Walter Rothschild di Piccadilly Street, London.
Lionel merupakan kepala cabang di sebuah bank milik keluarga Rothschild yang berpengaruh. Lionel juga merupakan salah satu pemimpin komunitas Yahudi di Inggris.
Bank milik keluarga Rothschild yang kaya dan berjejaring di banyak negara adalah salah satu sponsor terbesar pembentukan tanah air Yahudi di Palestina.
Salah satu anggota keluarga ini, Edmond Rothschild, sangat mempercayai Zionisme.
Dia melakukan pembelian tanah di Palestina secara besar-besaran. Dia juga mendanai pendirian pemukiman Yahudi di Palestina menjelang akhir abad ke-19.
Saat itu keluarga Rothschild memiliki salah satu kekayaan swasta terbesar di dunia. Sumbangan Edmond terhadap proyek Zionis dianggap begitu signifikan sehingga dia akhirnya mendapat julukan Sang Dermawan.
Baca juga: Serangan Israel di Kamp Pengungsi Al-Maghazi Tewaskan 30 Orang Lebih
Sejak saat itu keluarga Rothschild memainkan peran utama dalam pembentukan Negara Israel, termasuk saat Lionel menerima surat berisi pernyataan Deklarasi Balfour pada tahun 1917.
Banyak kalangan bertanya-tanya mengapa pernyataan dukungan pemerintah Inggris ditujukan kepada Lionel Rothschild, bukan kepada Stuart Samuel, yang merupakan presiden Dewan Deputi Yahudi Inggris, sebuah badan perwakilan resmi komunitas Yahudi di negara tersebut.
Jawabannya diyakini berkaitan dengan perpecahan di dalam organisasi itu, antara Yahudi pro-Zionis dan Yahudi anti-Zionis.
Rothschild tidak memiliki jabatan resmi, tapi dalam praktiknya dia adalah salah satu pemimpin terpenting Yahudi pro-Zionis bersama Chaim Weizmann.