Kepala Digital Kementerian Luar Negeri Israel, David Saranga, mengonfirmasi bahwa video tersebut adalah iklan yang dipromosikan pemerintah.
Namun dia mengaku tidak tahu bagaimana video tersebut bisa masuk ke dalam berbagai game.
Ia mengatakan bahwa rekaman tersebut merupakan bagian dari upaya advokasi yang lebih besar oleh Kementerian Luar Negeri Israel, yang telah menghabiskan 1,5 juta dollar AS untuk iklan di internet sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu terhadap warga sipil di Israel selatan yang menyulut perang di Gaza.
Ia mengatakan bahwa para pejabat telah secara khusus menginstruksikan para pengiklan untuk memblokir iklan-iklan tersebut bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
Saranga membela sifat grafis dari kampanye iklan tersebut.
"Kami ingin dunia memahami apa yang terjadi di Israel. Ini adalah pembantaian," ucap dia.
Reuters menghubungi 43 perusahaan periklanan yang terdaftar di situs web Rovio sebagai mitra data pihak ketiga untuk mencoba memastikan siapa yang memasang iklan tersebut di dalam game.
Baca juga: Serangan Israel di Gaza Hancurkan 203 Sekolah dan 54 Tempat Ibadah
Dari 43 mitra tersebut, 12 di antaranya menjawab, termasuk Amazon (AMZN.O), Index Exchange, dan Pinterest (PINS.N), dan mengatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas kemunculan iklan tersebut di Angry Birds.
Saranga mengatakan bahwa kementerian telah mengeluarkan uang untuk perusahaan-perusahaan iklan termasuk Taboola (TBLA.O), Outbrain (OB.O), Google (GOOGL.O) milik Alphabet, dan X.
Taboola dan Outbrain mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan iklan game tersebut.
Google menayangkan lebih dari 90 iklan untuk kementerian luar negeri Israel, namun menolak berkomentar mengenai di mana mereka menayangkan iklan-iklan tersebut.
X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, tidak menanggapi permintaan komentar.
Reuters tidak menemukan bukti adanya upaya periklanan digital Palestina yang serupa, kecuali beberapa video berbahasa Arab yang dipromosikan oleh Palestine TV yang berbasis di Tepi Barat, sebuah kantor berita yang berafiliasi dengan Otoritas Palestina.
Seorang perwakilan dari kementerian luar negeri Otoritas Palestina membagikan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa kementerian tersebut bekerja untuk memengaruhi opini publik dengan membagikan bukti penderitaan di Gaza di bawah pengeboman Israel yang terjadi setelah serangan 7 Oktober, tetapi tidak mengatakan apakah mereka menggunakan iklan sebagai alat.
Perwakilan dari Hamas, tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar mengenai kampanye medianya.