Reuters mendokumentasikan enam kasus, yakni di Inggris, Perancis, Austria, Jerman, dan Belanda, di mana orang-orang telah melihat iklan yang sama atau mirip dengan iklan yang ditonton anak Cassis. Mereka pun telah mengatakan bahwa anak masing-masing telah melihatnya.
Dalam kasus keluarga Cassis, iklan tersebut muncul di sebuah game bernama "Alice's Mergeland" yang dibuat oleh pengembang bernama LazyDog Game.
Baca juga: Cerita Warga Israel Takut dengan Serangan Tanpa Henti ke Gaza
Iklan lainnya muncul di hiburan digital yang ramah keluarga seperti permainan menyusun balok "Stack", permainan teka-teki "Balls'n Ropes", "Solitaire: Card Game 2023", dan petualangan lari dan lompat "Subway Surfers".
Alexandra Marginean, seorang pemagang berusia 24 tahun yang tinggal di Munich mengatakan bahwa ia terkejut melihat video pro-Israel itu muncul di tengah-tengah permainan Solitaire-nya.
"Saya memiliki reaksi yang sangat agresif terhadapnya," kata Marginean.
Aturan periklanan berbeda-beda di setiap negara. Namun di Inggris –tempat Cassis dan putranya tinggal– Otoritas Standar Periklananlah yang memantau kampanye publisitas.
Pihak berwenang mengatakan secara umum publisitas apa pun dengan gambar grafis harus ditargetkan dengan hati-hati agar tidak ditujukan kepada anak-anak di bawah 18 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.