BERLIN, KOMPAS.com - Polisi Jerman mencatat temuan lebih dari 1.100 pelanggaran terkait konflik Israel-Gaza sejak Hamas melancarkan serangan awal bulan ini.
Hal itu dikemukakan oleh Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers di Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman (BKA) di Wiesbaden, Jumat (20/10/2023).
"Ini adalah angka-angka awal dan investigasi sedang dilakukan di mana-mana," katanya, dikutip dari AFP.
Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Jadi 4.137 Orang, Hampir 3 Kali Lipat dari Israel
Kelompok Hamas seperti diketahui telah menyerbu masuk ke Israel dari Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu. Menurut para pejabat Israel, serbuan tersebut menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil.
Sementara itu, lebih dari 4.100 warga Palestina, terutama warga sipil, telah tewas di seluruh Jalur Gaza dalam pengeboman tanpa henti oleh Israel sebagai pembalasan atas serangan-serangan yang dilakukan oleh Hamas, menurut Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza.
Sejak Israel memulai serangan bomnya di Gaza, protes pro-Palestina telah meletus di berbagai kota besar di Jerman meskipun ada larangan yang meluas.
"Pelanggaran yang tercatat termasuk melukai tubuh, pelanggaran perdamaian, penghasutan kebencian, dan perusakan properti," kata Wakil Kepala BKA, Juergen Peter, pada konferensi pers yang sama.
Secara keseluruhan, menurut dia, angka kejahatan dengan kekerasan yang terjadi hanya ratusan.
Peter berucap, Jerman telah menjadi "hotspot" untuk pelanggaran, dengan sebagian besar terjadi di ibu kota Berlin, tempat bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi paling sengit.
Menteri Menteri menyampaikan, Polisi Jerman telah melakukan ratusan penangkapan sementara di Berlin. Dia menambahkan bahwa ini adalah "tanggapan yang tepat".
Baca juga: Kapal Perang AS Tembak Jatuh Roket dan Drone yang Berpotensi Menuju ke Israel
"Lebih dari 100 petugas polisi terluka akibat lemparan botol dan kembang api di kota itu. kekerasan ini... sama sekali tidak dapat diterima," katanya.
Secara keseluruhan, Faeser menyampaikan, sebanyak 46 pertemuan yang berkaitan dengan konflik telah dilarang oleh pihak berwenang sejak 7 Oktober.
Sebaliknya, sebanyak 211 acara pro-Israel dan 129 acara pro-Palestina telah berlangsung dalam periode itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.