Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan India Akan Setop Jual Seragam ke Polisi Israel, Sebut Ini Keputusan Moral

Kompas.com - 20/10/2023, 15:43 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BANGALORE, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan India, Maryan Apparel, memutuskan untuk mengakhiri kontrak lama untuk membuat seragam bagi polisi Israel.

Direktur Pelaksana Maryan Apparel Thomas Olickal pada Jumat (20/10/2023) mengatakan kepada Kantor berita AFP, bahwa mereka telah membuat keputusan moral sehubungan dengan perang di Gaza.

Perusahaan beroperasi di Negara Bagian Kerala, India selatan tersebut tercatat telah memasok sekitar 100.000 seragam ke kepolisian Israel setiap tahun sejak 2015.

Baca juga: Israel Evakuasi Warga Kota Kiryat Shmona yang Berbatasan dengan Lebanon

“Ini adalah keputusan moral,” kata Olickal.

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan pada Rabu (18/10/2023), dia mengatakan serangan terhadap sebuah rumah sakit dan hilangnya ribuan nyawa tak berdosa di Gaza telah mendorong keputusan tersebut.

Israel dan Palestina saling menyalahkan atas serangan mematikan pada hari Selasa (17/10/2023) di rumah sakit Ahli Arab di Kota Gaza.

Para pemimpin global mengutuk serangan tersebut dan protes pun meletus di seluruh dunia Muslim dengan ketidaksepakatan mengenai jumlah korban jiwa dan siapa yang bertanggung jawab.

Kelompok Hamas menuduh Israel menyerang rumah sakit tersebut selama kampanye pengeboman besar-besaran, dan kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 471 orang, meskipun jumlah tersebut masih diperdebatkan.

Sementara itu, Militer Israel menuding kelompok lain, Jihad Islam Palestina, berada di balik serangan ke RS di Gaza.

Militer Israel menyalahkan serangan roket yang salah sasaran, sebuah versi yang didukung oleh Amerika Serikat, yang komunitas intelijennya memperkirakan antara 100 dan 300 orang tewas.

Baca juga: Israel: Roket yang Hantam RS di Gaza Tembakan Meleset dari Sekutu Hamas

Olickal mengatakan kepada AFP bahwa perusahaannya akan memenuhi komitmennya terhadap Israel, yang akan berakhir pada bulan Desember, namun tidak akan menerima pesanan baru.

“Kami baik-baik saja melanjutkan bisnis dengan mereka setelah perdamaian pulih,” tambah Olickal, yang mempekerjakan sekitar 1.500 orang di perusahaannya.

Perusahaan ini juga memasok seragam kepada Angkatan Darat Filipina dan pejabat pemerintah di Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com