Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2023, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - China memanipulasi media global melalui penyensoran, pengambilan data, dan pembelian terselubung terhadap outlet berita asing, menurut laporan baru dari Departemen Luar Negeri AS.

Laporan memperingatkan bahwa tren ini dapat menyebabkan kontraksi tajam kebebasan berekspresi global.

Laporan yang dirilis pada Kamis (28/9/2023) tersebut menemukan bahwa Beijing telah menghabiskan miliaran dollar AS per tahun untuk upaya manipulasi informasi, termasuk dengan mengakuisisi saham di media asing.

Baca juga: Filipina Nekat Singkirkan Penghalang Karang di Laut Sengketa, China Merespons Pedas

Hal ini, seperti dilansir dari Guardian, dilakukan lewat sarana publik dan non-publik, termasuk mensponsori influencer online, dan mendapatkan perjanjian distribusi yang mempromosikan konten pemerintah China yang tidak berlabel.

Pada bulan Juli, Beijing menanggapi komunike NATO yang menuduhnya melakukan kebijakan pemaksaan dan menyebarkan disinformasi dengan mengatakan bahwa pernyataan tersebut mengabaikan fakta-fakta dasar, dengan sengaja mendiskreditkan China dan mendistorsi kebijakannya.

Laporan AS tersebut muncul di tengah kontroversi atas upaya China dalam beberapa tahun terakhir untuk memperluas jejak global dari media yang dikendalikan oleh pemerintah, terutama karena persaingan geopolitik antara

Beijing dan Washington semakin meningkat. Para pemimpin China telah berusaha untuk memerangi citra negatif yang mereka rasa disebarkan media dunia.

Mengutip laporan publik dan informasi yang baru diperoleh pemerintah, pusat keterlibatan global Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa Beijing telah menciptakan ekosistem informasinya sendiri dengan mengkooptasi para elit politik dan wartawan asing.

Mereka juga telah berinvestasi dalam jaringan satelit dan layanan televisi digital di wilayah-wilayah berkembang yang memprioritaskan konten media yang didukung oleh pemerintah China.

"Pengambilan data China di luar negeri telah memungkinkan Beijing untuk menyempurnakan penyensoran global dengan menargetkan individu dan organisasi tertentu," katanya.

Baca juga: Bos Evergrande, Xu Jiayin, Ditahan Polisi China

"Jika tidak terkendali, upaya Beijing ini dapat mengakibatkan ... kontraksi tajam terhadap kebebasan berekspresi global," kata laporan itu.

Meskipun sumber daya yang belum pernah terjadi sebelumnya dikhususkan untuk kampanye tersebut, Beijing telah mengalami kemunduran besar ketika menargetkan negara-negara demokratis karena media lokal dan penolakan masyarakat sipil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Guardian

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

Global
Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Global
PBB Serukan Penyelamatan 400 Warga Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Andaman

PBB Serukan Penyelamatan 400 Warga Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Andaman

Global
Harga Air Minum, Telur, dan Gula di Gaza Naik Drastis Jadi Segini, Warga Frustasi

Harga Air Minum, Telur, dan Gula di Gaza Naik Drastis Jadi Segini, Warga Frustasi

Global
Perempuan Ini Tak Sengaja Beri Tip Rp 108 Juta saat Pesan Makanan Seharga Rp 100.000

Perempuan Ini Tak Sengaja Beri Tip Rp 108 Juta saat Pesan Makanan Seharga Rp 100.000

Global
Relawan Indonesia Ceritakan Situasi di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Relawan Indonesia Ceritakan Situasi di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir Naik Jadi 240 Orang

Jumlah Korban Tewas di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir Naik Jadi 240 Orang

Global
AS Siap Larang Visa Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan pada Warga Palestina

AS Siap Larang Visa Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan pada Warga Palestina

Global
Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Global
Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Global
Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Global
Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Global
Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

Global
Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com